Gunung Agung Meletus, Airnav Siaga Penuh

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) mengungkapkan bahwa letusan Gunung Agung yang terjadi pada hari Selasa sore kemarin tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. 

Angkasa Pura I Layani 5,5 Juta Penumpang di Januari 2024

Meski demikian, AirNav Indonesia terus memantau perkembangan secara ketat dan menyiagakan seluruh personelnya. AirNav cabang Bali terus memonitor keberadaan debu vulkanik di bandara Ngurah Rai dengan paper test dan koordinasi erat dengan BMKG dan PVMBG/posko aktif. 

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG, dan juga mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan volcanic ash paper test dan hasilnya adalah nill VA. Selain itu ada pula Pilot Report (PIREP), di mana pilot melaporkan kepada AirNav bahwa ada awan abu kecil dari Gunung Agung bergerak ke arah timur.

Media Asing Soroti Macet Parah di Bali, Jalanan Sempit Hingga Parkir Buruk

“Sehingga sampai saat ini kami sampaikan kepada publik bahwa tidak ada abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dan erupsi gunung Agung tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. Apalagi perkembangan terakhir, erupsi semakin mengecil,” ujar Wisnu di dikutip dari keterangan resminya, Rabu 22 November 2017.  

AirNav juga memastikan, kegiatan penerbangan dari dan ke Bali hingga saat ini masih berlangsung normal. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan

Kapolri Ungkap Langkah Atasi Macet Horor agar Tak Terulang di Bali

“Semua normal, tidak ada penerbangan yang dialihkan atau dibatalkan, semua tetap berjalan dan kami awasi dengan ketat,” tegas Wisnu.

Meski demikian, Wisnu menyampaikan, AirNav telah menyiapkan rencana kontingensi guna mengantisipasi jika gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl tersebut mengalami peningkatan status. 

Mulai dari mem-vector pesawat untuk menghindari area terdampak hingga menyiapkan bandara di sekitar Bali sebagai bandara alternatif bila Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar tidak dapat beroperasi karena terdampak erupsi. 

“Pada bulan September lalu kami kan sudah mengumpulkan seluruh general manager di bandara-bandara yang akan dijadikan alternatif  dan menyiapkan skenario-skenario bila terjadi peningkatan,” terang Wisnu.

AirNav Indonesia sudah menyiapkan 10 bandara sebagai pilihan diversion. Kesepuluh bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi. 

“Jadi koordinasi sudah kami lakukan dan sekarang kami bersiaga penuh. Publik tidak perlu khawatir berlebihan, apalagi perkembangan terakhir dilaporkan bahwa erupsi semakin mengecil,” tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya