Gunung Agung Diprediksi Makin Sering Meletus

Kondisi puncak Gunung Agung di Karangasem Bali usai meletus pertama kalinya, Selasa (21/11/2017), pada pukul 17.35 waktu setempat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memprediksi Gunung Agung makin sering meletus dengan tipe letusan freatik. Jenis letusan itu akibat uap air bertekanan tinggi.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Sebagaimana disampaikan I Gede Suantika, Kepala Bidang Mitigasi pada PVMBG, letusan freatik Gunung Agung seperti yang terjadi pada Senin sore waktu setempat, letusan memang menyemburkan abu vulkanik, selaras dengan laporan warga yang terkena hujan abu.

Letusan freatik sebagai dampak air yang masuk ke zona panas magma. Air itu bisa dari curah hujan yang tinggi. Belakangan ini Bali memang sering diguyur hujan dengan curah tinggi.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Jika air masuk ke zona panas magma, akan terjadi pergumulan di dalam perut Gunung Agung. Bersamaan dengan itu, material batuan samping yang terpanaskan akan terbawa keluar oleh semburan asap. Itu yang menyebabkan abu vulkanik dirasakan warga di beberapa lokasi di Karangasem.

"Itulah yang kemudian membawa abu keluar dari kawah Gunung Agung, sejalan dengan laporan warga yang terkena abu ini. Pipa magma itu, kan panas, suhunya tinggi. Ditambah masuknya air, jadilah dia abu yang terbawa keluar itu," ujarnya. (one)

Daki Gunung Agung Bali Akhir Tahun, Hasto Doakan Megawati dan Jokowi
Sesosok mayat ditemukan di Puncak Gunung Agung Bali

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024