- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA - Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional, Supriyono, dibawa ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu, 29 November 2017. Supriyono bersama sejumlah pihak diciduk tim Satgas KPK dalam operasi tangkap tangan di Jambi sehari sebelumnya.
Tiba di kantor KPK, Supriyono terlihat keluar dari sebuah mobil bersama Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kadis PUPR) Jambi, Arfan.
Tidak ada komentar apa pun yang disampaikan Supriyono dan Arfan. Supriyono yang juga Ketua Fraksi PAN dan anggota Banggar DPRD Jambi hanya melambaikan tangan kepada awak media.
Tak berselang lama, giliran Asisten Daerah III Pemprov Jambi, Syaifuddin dan anggota DPRD Jambi dari Partai Demokrat, Nurhayati yang digiring ke kantor KPK. Pasangan suami istri yang turut ditangkap tim satuan tugas KPK ini juga tidak berkomentar apapun kepada media.
Keempat orang ini segera diperiksa secara intensif di KPK. Selain keempat penyelenggara negara ini, tim penyidik juga sedang memeriksa empat orang lain yang ditangkap di Jakarta.
Menurut Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, institusinya memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
Selain menangkap para pihak, dalam OTT itu, tim Satgas KPK menyita uang lebih dari Rp 1 miliar. Diduga uang ini merupakan barang bukti suap yang diberikan kepada anggota DPRD Jambi untuk memuluskan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2018, yang baru disahkan pada Senin kemarin. (ren)
KPK Minim OTT, Alex Marwata: Banyak Pejabat Negara Sudah Tahu HP Disadap
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan alasan mengapa lembaganya jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) belakangan ini.
