- REUTERS/Johannes P. Christo
VIVA – Gunung Agung telah mengalami letusan beberapa kali. Selasa, 28 November 2017, Gunung Agung kembali erupsi dan disebut-sebut melontarkan batuan panas.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana menjelaskan, untuk volume abu yang disemburkan gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu masih dihitung.
"Abu masih kami estimasi," tutur Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, 29 November 2017.
Beberapa kali letusan yang terjadi sejak 21 November lalu hingga hari ini, Devy menyebut masih dalam skala kecil. "VEI (Volcanic Explosivity Index) untuk letusannya saat ini maksimumnya masih level II, bahkan bisa di bawah itu," ujar dia.
Terkait apakah letusan Gunung Agung akan eksplosif, dari data yang ditunjukkan alat-alat perekaman Gunung Agung, masih menunjukkan hal itu. "Apakah ini eksplosif sekali, saya bisa katakan ini bisa eksplosif sekali. Data kami menunjukkan bahwa masih ada kecenderungan letusan selanjutnya," tuturnya.
Dari hasil pengamatan, lava masih terus bertambah dan mengisi lantai kawah. "Kami merekam pertumbuhan lava, gempa vulkanik, deformasi. Seluruh data kami masih menunjukkan magma terus bergerak. Aktivitas itu menunjukkan bahwa Gunung Agung belum tenang," ujarnya.
Namun, Devy meminta warga tak perlu panik. "Tidak perlu panik, tidak perlu takut, ikuti rekomendasi kami," imbaunya.