Mensos Akan Bangun Pusat Pengembangan Anak Unggulan

Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa, berencana untuk membuat pusat rehabilitasi unggulan untuk pengembangan anak terpadu. Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan peletakan batu pertama dari pusat yang rencananya akan dibangun di Yogyakarta. 

Heboh Uang Jajan Anak Artis, Arie Untung dan Fenita Arie Terapkan Kesederhanaan

"Nah, sekarang Kementerian Sosial sudah punya tempat rehabilitasi sebetulnya, psikososial terapi sampai enam bulan itu di PSMP (Panti Sosial Marsudi Putra), kita merasa membutuhkan satu semacam pusat unggulan, center excellence untuk menyiapkan penelitian pengembangan dan pelayanan anak terpadu," ungkap Khofifah saat ditemui di kantornya, Kamis 30 November 2017. 

Rencananya, tempat ini akan dibangun melalui dana corporate social responsibility. Khofifah sendiri juga mengaku sudah dua kali datang meninjau tempat pusat unggulan itu akan dibangun. 

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

"Kita ingin mengkonversikan sebagai pusat pelayanan penelitian, pengembangan dan pelayanan anak terpadu. Supaya kita ini punya model, efektivitas untuk memberikan perlindungan pembinaan dan psikososial terapi terhadap anak,"ungkap dia. 

Saat ini, Khofifah juga tengah berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat, agar kelak tempat ini juga bisa menjadi destinasi wisata.

Bingung Pilih Sekolah untuk Anak? Ini 5 Tipsnya

Saya sudah menyampaikan kepada wakil wali kota Yogya, bahwa desain ini, karena kota Yogya itu kategori kota inklusi. Kota Yogya ini kategori kota inklusi," ungkap dia.

Harapannya, lanjut dia, tempat ini menjadi tempat berinteraksi bagi seluruh anak Indonesia, termasuk bagi anak-anak disabilitas. Dia bermimpi tempat ini bisa menjadi seperti, Research Children di Beijing, China. 

"Saya juga sudah pernah, anak saya kirim ke sana seminggu, banyak negara Eropa pada musim panas mengirim anaknya kesana selama tiga bulan untuk belajar banyak hal," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya