- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA – Usai rapat kabinet terbatas mengenai beras di Istana Bogor, Selasa 5 Desember 2017, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dipanggil Presiden Joko Widodo. Khofifah sebelumnya sudah mengajukan surat melalui Mensesneg Pratikno, terkait keputusannya maju di Pilkada Jawa Timur.
Surat itu memberitahukan bahwa Ia sudah bisa diusung, setelah mendapat dukungan suara dari Partai Golkar dan Partai Demokrat. Emil Dardak, Bupati Trenggalek yang merupakan kader PDIP, menjadi bakal calon wakilnya.
Usai rapat kabinet terbatas, direncanakan akan ada keterangan pers oleh Khofifah. Namun, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengonfirmasi bahwa Khofifah masih menghadap Presiden Jokowi.
Beberapa menit ditunggu, Khofifah ternyata sudah meninggalkan Istana Bogor. Tidak diketahui, Ketua Umum Muslimat NU itu lewat pintu sebelah mana. Namun, sepertinya Khofifah sengaja menghindar dari wartawan yang sudah menunggunya di pintu keluar Istana Bogor.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juga mengelak. Ia mengaku tidak tahu hasil pertemuan antara Presiden Jokowi dan Khofifah. "Enggak tahu, sumpah. Kalau enggak tahu ya enggak tahu, nanti kalau aku bilang tahu ngarang," kata Pramono di Istana Bogor.
Apalagi, menyangkut posisi Khofifah, di mana masih menjabat menteri tapi juga memutuskan maju. Banyak yang menilai, itu tidak bagus dalam pemerintahan Jokowi-JK. Namun, Pramono enggan mengomentarinya. "Matur suwun. Merdeka, merdeka," katanya berlalu.
Pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Khofifah, memang dijadwalkan sejak pekan lalu, setelah Khofifah mengajukan surat soal maju di Pilkada Jawa Timur.
Namun, karena kesibukan Presiden Jokowi, pertemuan itu belum sempat dilakukan. Hingga pertemuan itu berlangsung hari ini di Istana Bogor. Dalam rapat kabinet terbatas mengenai beras, Khofifah masih bekerja rutin seperti biasanya.
