Ustaz Somad Sering ke Pedalaman Sumatera Ajarkan Cinta NKRI

Ustaz Abdul Somad
Sumber :

VIVA – Ustaz Abdul Somad mendapat pengadangan dari sejumlah orang ketika berdakwah di Pulau Bali. Ia sempat tertahan beberapa jam di hotel tempatnya menginap di Denpasar. 

Terpopuler: Tips Padu Padan Shimmer Dress, hingga Waspadai Infeksi Saluran Kemih Mengintai Wanita

Sejumlah orang dari berbagai organisasi masyarakat yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) menolak kehadirannya. Ustaz Somad ditolak karena dianggap penceramah yang anti kebhinekaan dan anti-NKRI.

Ustaz Abdul Somad sudah membantah tudingan itu. Ia mengaku sebelum berangkat belajar ke Mesir pada 1998, ia telah lulus uji Pancasila dan penataran P4 sebagaimana disyaratkan.

Kesalahan Ini Banyak Dilakukan Orang saat Lebaran, UAS: Ditusukkan Paku ke Kepala Kamu Lebih Baik

Hal itu pula yang ditegaskan Direktur LBH Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Cabang Bali, Ustaz Ahmad Baraas. Menurutnya, Ustaz Somad merupakan salah satu ulama terkemuka di Indonesia. 

"Dia menjelaskan, agama Islam menjadi mudah dipahami umat. Walaupun beliau pengurus NU, hujjah-hujjah agamanya dapat diterima oleh umat Islam dari organisasi berbeda," kata Baraas saat berbincang dengan VIVA, Sabtu 9 Desember 2017.

Sudah Bertaubat Apakah Dosa Masa Lalu Tetap Dihisab? Ini Penjelasan UAS

Menurutnya, gaya ceramahnya dengan bahasa lugas membuat kajian-kajian Ustaz Somad sangat mudah dimengerti pendengarnya dari berbagai lapisan umur dan masyarakat. Dalam berdakwah, Ustaz Somad selalu merangkul, mempertemukan berbagai pandangan berbeda dengan hujjah-hujjah yang kuat dan mendasar.

"Oleh mereka yang tidak paham, sikap merangkul ini diartikan seakan-akan Ustaz Somad mendukung kelompok tertentu," ujarnya. 

Ustaz Baraas mengatakan, sejumlah orang yang menolak kehadiran Ustaz Somad merupakan mereka yang mengasosiasikan ustaz lulusan Mesir itu menjadi kelompok atau bagian dari yang selama ini disebut anti-NKRI.

Padahal, kata Baraas, jika massa pendemo tahu riwayat hidup Ustaz Somad yang sebenarnya, mereka pasti akan terkejut dan tak akan berani menuduhnya anti-NKRI. Karena, Ustaz Somad merupakan ulama yang giat berjuang mengajarkan masyarakat untuk cinta pada NKRI.

"Jika para pendemo mengetahui sebelumnya dan punya informasi lengkap tentang Ustaz Somad, hujatan tidak akan mereka lakukan. Ustaz Somad dikenal sebagai salah satu ulama yang giat masuk ke pedalaman Sumatera menjelaskan kepada masyarakat setempat tentang NKRI dan mengajak mereka untuk mempertahankannya," kata Ustaz Baraas.

Di negara hukum, menghalangi orang berdakwah kepada umatnya sudah barang tentu bertentangan dengan undang-undang. "Seyogyanya tabayyun atau check and recheck sebelumnya," ucapnya.

Di sisi lain, cendekiawan muda Muslim Bali, Achmad Baidhowi menuturkan, apa yang menimpa Ustaz Somad sesungguhnya mencederai semangat persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.

Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Bali itu mengatakan, seharusnya kehadiran Ustaz Somad ke Bali dijadikan ajang untuk tabayyun (konfirmasi) jika ada elemen masyarakat yang selama ini tidak sependapat dengan beberapa isi ceramah yang disampaikannya. 

"Bukannya malah dijadikan ajang untuk menolak kehadirannya, sehingga cenderung kontra produktif. Jika pun seandainya Ustaz Abdul Somad ditengarai radikal, seharusnya tidak dilakukan tindakan yang radikal pula. Akan tetapi dengan dialog-dialog yang konstruktif," kata ketua presidium KAHMI Kota Denpasar itu. 

Bagi dia, apa yang dipertontonkan elemen yang menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad tak mendidik dan menjadi momok buruk bagi semangat persatuan di Indonesia.

"Menolak radikalisme dengan cara-cara radikal sungguh tidak efektif, tidak mendidik dan merupakan preseden buruk bagi demokratisasi dan semangat persatuan di negara kita," kata Achmad. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya