Teroris Tembak Mati Operator Alat Berat di Papua

Kelompok bersenjata Papua menembak mati seorang operator alat berat yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jalan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua, pada Selasa, 12 Desember 2017.
Sumber :
  • VIVA/Banjir Ambarita

VIVA – Aksi teror kembali menimpa Papua. Sekelompok orang bersenjata menembak mati seorang operator alat berat yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jalan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua, pada Selasa, 12 Desember 2017. Kelompok bersenjata juga melukai seorang anggota TNI.

Hari Ini, KPU Kebut Rekapitulasi Hasil Pemilu Provinsi Papua dan Papua Pegunungan

TNI menyebut kelompok bersenjata pelaku penyerangan itu berjumlah 16 orang. Senjata api yang digunakan berjenis laras pendek dan laras panjang.

Juru bicara Komando Daerah Militer Cenderawasih, Kolonel M Aidi, pada Rabu, 13 Desember, menjelaskan kronologi kejadian itu. Awalnya, prajurit Prada Didimus dan operator alat berat bernama Yovikco Sondak alias Vicko berangkat menuju Kali Mugi, Kilometer 112, menggunakan ekskavator untuk mengambil bahan bakar minyak.

Kemendagri Gelar Rakor Bahas Kebutuhan Kuota ASN di Provinsi Papua

Setelah sampai di Kali Mugi, mereka bertemu anggota TNI dari Distrik Yal yang berjumlah 6 orang, di bawah pimpinan Letda Sudarwan untuk mengantarkan BBM dan menyerahkan kepada Prada Didimus dan Vicko. Namun tidak berapa lama ekskavator rusak dan diperbaiki oleh personel Distrik Yal.

Karena kondisi ekskavator tidak bisa diperbaiki, Prada Didimus dan Vicko memutuskan kembali melanjutkan perjalanan ke Distrik Mugi dengan berjalan kaki.

Wamendagri: MRP Punya Peran Strategis Perjuangkan Hak Orang Papua

“Saat kedua orang tersebut sampai di dekat SMP Mugi, dalam keadaan cuaca pada saat itu hujan, Prada Didimus dan Vicko diadang oleh kelompok bersenjata berjumlah sekitar enam belas orang dengan menggunakan senjata campuran standar militer, yang mana pada saat itu satu orang menodong Prada Didimus dengan mengunakan pistol," kata Aidi.

"Prada Didimus ditendang dan dibuang ke jurang sampai pingsan. Operator Vicko ditodong dengan menggunakan senjata AK dan diseret ke hutan,” ujarnya.

Prada Didimus siuman dan berusaha kembali ke kamp dalam keadaan kaki kanan patah. Dia berjalan hingga dua kilometer lalu melaporkan kejadian itu.

“Setelah mendapat laporan maka langsung dilaksanakan penyisiran dan pencarian terhadap Vicko  dan ditemukan sudah meninggal dengan kondisi kepala tertusuk benda tajam dan satu luka akibat terkena tembakan di bagian kepala. Jenazah ditemukan dengan jarak sekitar satu kilometer dari kamp,” katanya.

Pada Rabu, korban tewas dan luka dievakusi dari Nduga menuju Wamena dengan helikopter. Jenazah Vicko dipulangkan ke kampung halamannya dan Didimud Abidondifu dirawat di Rumah Sakit Wamena.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya