Demi Harga Tanah, Jokowi Rahasiakan Letak Bandara Sukabumi

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Khawatir harga tanah melambung tinggi, Presiden Joko Widodo memutuskan merahasiakan lokasi proyek pembangunan bandar udara di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Menurut Jokowi, jika lokasi pembangunan bandara baru itu diinformasikan ke masyarakat, maka sudah pasti harga tanah di sekitar lokasi bakal melonjak hingga 10 kali lipat dari harga normal.

"Jangan tanya letaknya di mana, rahasia. Kalau kami sampaikan lokasinya, harga lahannya menjadi 10 kali lipat, dan enggak jadi-jadi nanti," ujar Jokowi, berbicara dalam acara ground breaking proyek kereta api rel ganda Bogor-Sukabumi di Cicurug, Sukabumi, Jumat, 15 Desember 2017.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Menurut Jokowi, pemerintah daerah setempat sudah ditugasi untuk mulai melakukan pembebasan lahan sehingga konstruksi bandara bisa dimulai pada 2018. 

Jokowi mengatakan, rencana pembangunan bandara merupakan solusi pemerintah untuk membuka akses ke daerah yang letaknya di selatan Jawa Barat itu. Sukabumi dinilai memiliki potensi ekonomi strategis, juga sejumlah obyek wisata yang menarik.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Keberadaan bandara akan semakin memperluas akses transportasi di samping jalur kereta api rel ganda Bogor-Sukabumi dan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) ,yang dikerjakan berbarengan.

"Tahun ini pembebasan (lahan) mulai dilakukan, langsung tahun depan konstruksi, dua tahun selesai, 2020 rampung. Jangan tanya lokasinya di mana. Rahasia," ujar Jokowi.

Sementara, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa bandara ditujukan untuk pengoperasian pesawat terbang berjenis ATR atau pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II ini sekaligus menyampaikan bahwa pemerintah juga berupaya menyelesaikan Bandara Kertajati, Majalengka, tepat waktu pada 2018. Dengan demikian, konektivitas Jawa Barat bisa benar-benar meningkat saat seluruh proyek utama transportasi rampung sepenuhnya pada 2020.

"Pemda Jabar akan membebaskan tanah di Sukabumi (untuk Bandara Sukabumi) dan Kemenhub akan membangun," ujar Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya