- PPP
VIVA - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi, menanggapi keinginan Dewan Pakar Partai Golkar agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden Jokowi. Ia menekankan cawapres Jokowi harus bisa menjawab kebutuhan personal dan mendongkrak elektabilitas.
"Cawapres Jokowi harus mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan personal untuk bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi," kata Baidowi melalui pesan singkat, Kamis, 19 April 2018.
Saat ini, dia menegaskan bahwa PPP tetap konsisten untuk tidak bicara figur atau menyodorkan nama cawapres bagi Jokowi. Sebab, hal tersebut merupakan domain mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu sebagai user.
"Kami hanya sampaikan kriteria yang dianggap mampu mendongkrak suara Jokowi pada Pemilu 2019. Mengenai Golkar yang mengusulkan Airlangga itu hak mereka. Kami sepakat bahwa untuk urusan cawapres dibahas setelah Pilkada Serentak 2018," kata Baidowi.
Sebelumnya, Dewan Pakar Partai Golkar meminta Dewan Pengurus Pusat mengajukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menjadi kandidat wakil presiden bagi Joko Widodo pada Pemilu 2019 mendatang. Demikian salah satu hasil rapat tertutup antara Dewan Pakar dan DPP Partai Golkar di Kantor DPP, Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat.
"Dewan Pakar meminta kepada DPP Partai Golkar sesuai mekanisme organisasi, mengusulkan saudara Airlangga Hartarto sebagai calon Wakil Presiden RI," ujar Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono, pada Selasa, 17 April 2018.
Usulan pengajuan Airlangga dilakukan sebagai skenario jika Jokowi memutuskan untuk memilih kader Golkar menjadi cawapres. Meski demikian, Agung menyampaikan, DPP juga harus bersikap menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres kepada Jokowi.
Cerita Jokowi Bertemu Bos Apple-Microsoft: Memprihatinkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Depok, Jawa Barat pada Selasa, 7 Mei 2
