- VIVA.co.id / Eduward Ambarita
VIVA – Waketum PAN Taufik Kurniawan menilai pertemuan antara Jokowi dengan alumni 212 sebagai langkah pendekatan menjelang pilpres. Tapi ia menilai hal itu terlalu dini.
"Artinya pada saat presiden bertemu masyarakat, presiden bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat yang lain, itu sebenarnya sebagai langkah yang kalau dilihat faktor pendekatan menjelangpilpres, menurut saya terlalu dini," kata Taufik di gedung DPR, Jakarta, Rabu 25 April 2018.
Meskipun ia memahami presiden boleh bertemu siapa saja. Tapi soal sikap politik yang dalam konteks pilpres dilaksanakan secara langsung maka rakyat yang menentukan.
"Karena tidak ada yang bisa menjamin siapa pun itu dalam kaitan menentukan pilihan masyarakat pada saat pilpres. Tapi kalau itu konteksnya untuk menjaga kondusivitas, konteksnya supaya untuk tidak ada kegaduhan yang terlalu over heat, terlalu panas, sah-sah saja. Eggak ada masalah. Kita lihat saja. Apakah mengarah pada dukung mendukung, itu menurut saya terlalu awal. Terlalu dini," kata Taufik.
Ia belum bisa memastikan apakah memang hal ini akan berujung pada dukungan. Sebab setelah pertemuan itu, tak ada pernyataan sikap dari alumni 212 secara resmi.
"Tapi kalau nggak ada ya artinya sekali lagi belum ada jaminan. Terlalu awal kalau itu dikaitkan dengan elektoral. Dan yang kedua sekali lagi, ini menjadi suatu pertimbangan mana kalau itu pertemuan kemudian lantas dilaksanakan dalam rangka kondusivitas dalam kaitan untuk menjaga situasi perpolitikan menjelang pilpres," kata Taufik