Faktor Incumbent Disebut Tak Pengaruhi Gus Ipul

Gus Ipul.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto

VIVA - Hasil survei lembaga Poltracking Indonesia, pemilih di Jawa Timur dinilai paling rasional. Mereka memilih kandidat calon gubernur dan wakil gubernur secara rasional mencapai angka 40,9 persen. Sementara karena faktor sosiologis 34,6 persen, dan faktor psikologis 10,1 persen.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

Pemilih rasional, menurut Direktur Eksekutif Hanta Yuda, tergambar dari alasan-alasan 1.200 responden yang diwawancarai di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur secara acak. Mereka yang menjadi responden, adalah yang sudah terdaftar di daftar pemilih tetap atau DPT.

Pemilih rasional memilih pasangan calon karena kinerja dan pengalaman, visi-misi program kandidat, kualitas atau kompetensi. Namun justru, dengan tingkat rasionalitas yang tinggi ini, sebanyak 51,8 persen pemilih di Jawa Timur justru menjatuhkan pilihannya ke pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

Padahal, pesaingnya yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, adalah Wakil Gubernur Jawa Timur yang sudah dua periode bersama gubernur sebelumnya, Soekarwo. Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno oleh Poltracking, dipilih oleh 43,5 persen masyarakat Jawa Timur.

Menyikapi itu, Hanta mengatakan memang popularitas wakil gubernur yang maju sebagai calon gubernur, cenderung kurang bagus. Karena selama menjabat, publik hanya melihat kualitas dari kepala daerahnya, bukan wakilnya.

Gus Ipul Bicara soal Pergantian Cak Imin dari Ketua Umum PKB: Harus Regerenasi

"Memang betul Gus Ipul incumbent sementara Khofifah penantang. Tapi Khofifah dan Emil dipersepsikan oleh publik relatif lebih kompeten. Figur yang lebih cerdas, berprestasi, itu ada datanya. Sehingga pemilih rasional mempertimbangkan menyasar itu. Ditambah tentu basis sosiologis Gus Ipul-Khofifah sama basis NU sama, dukungan sama, nah persepsi itu yang berbeda," kata Hanta, usai pemaparan hasil surveinya, di Jakarta, Sabtu, 23 Juni 2018.

Khofifah sebagai penantang Gus Ipul, menurutnya juga punya persepsi positif di tengah-tengah masyarakat Jawa Timur. Ketua Umum Muslimat NU itu dinilai telah sukses menjadi seorang menteri. Sebelum memutuskan maju, Khofifah menjabat menteri sosial dan oleh publik, dianggap berhasil.

Faktor tambahan yang membuat Gus Ipul sulit mengejar Khofifah, menurut Hanta ada pada wakilnya. Dimana keberadaan wakil Khofifah yakni Emil Dardak, memberi sumbangan suara yang sangat signifikan.

"Faktor elektabilitas Emil Dardak nya lebih tinggi dari Puti (wakil dari Gus Ipul). Itu juga mendongkrak selain faktor Khofifah karena pernah menjadi menteri, jadi menteri relatif berprestasi. Kemudian Emil membantu," katanya.

Sebelumnya, Hasil survei Poltracking terbaru yang dilakukan pada 18-22 Juni 2018, memenangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, dalam Pilkada Jawa Timur. Dari hasil survei yang dilakukan, pasangan Khofifah-Emil meraih 51,8 persen.

Sementara pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno sebesar 43,5 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 4,7 persen.

Survei dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Dengan mengambil 1.200 responden yang mencakup semua wilayah. Adapun survei dilakukan 18-22 Juni 2018, dengan margin of error plus minus 2,8 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya