Pede Jadi Cawapres Jokowi, Cak Imin: Sebelum Janur Kuning Melengkung
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Bursa calon wakil presiden untuk Joko Widodo di Pemilu 2019 sudah mengerucut dengan memunculkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai salah satu kandidat. Cak Imin menegaskan tak pernah patah arang agar bisa terpilih menjadi pendamping Jokowi.
Dua pekan jelang pendaftaran capres dan cawapres, Cak Imin mengaku akan terus berusaha sekuat tenaga untuk merebut calon kursi RI-2.
"Saya terus berjuang dan sekuat tenaga untuk bisa jadi wapres Pak Jokowi,” kata Cak Imin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Juli 2018.
Cak Imin pede dirinya punya kans dipilih menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Bagi dia, selama belum ada keputusan final maka peluang tetap terbuka. “Sebelum janur kuning melengkung, masing-masing punya kans, gitu aja lah,” ujar eks Menteri Tenaga Kerja tersebut.
Soal kemungkinan dirinya tak terpilih menjadi cawapres Jokowi, ia enggan berandai-andai. Begitupun soal posisi PKB yang diprediksi loncat koalisi bila Cak Imin tak menjadi pendamping Jokowi.
“Kok seandainya bagaimana? Jangan seandainya enggak jadi. Bilang seandainya jadi gitu aja sudah," ujar Wakil Ketua MPR tersebut.
Baca: Jokowi Mencari Jodoh
Soal sikap Jusuf Kalla yang mengajukan diri jadi pihak terkait dalam gugatan cawapres, Cak Imin menghormatinya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutuskan. Meskipun bila kemungkinan MK nanti mengabulkan gugatan Perindo tersebut, maka JK akan menjadi saingannya dalam perebutan cawapres Jokowi.
"Ya, sebagai hak politik dan perlindungan hukum untuk maju lagi harus hormati dan hargai apapun keputusan MK akan menjadi jalan baru bagi Pak JK, meskipun Pak JK lolos jadi saingan saya."
Baca: Jubir Bantah Gugatan Masa Jabatan Wapres untuk Kepentingan JK
