Mereka yang Berebut Wasiat Gus Dur

VIVAnews - Belum genap sepekan Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia. Dalam suasana duka itu, konflik politik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru meruncing. Dua kubu yang berseteru memperebutkan wasiat dari Gus Dur selaku pendiri PKB.

Mereka yang memperebutkan wasiat itu adalah kubu Muhaimin Iskandar dan Yenny Wahid. Muhaimin adalah keponakan Gus Dur, sedangkan Yenny adalah putri Gus Dur. Masing-masing kubu merasa mendapat wasiat untuk menjaga dan membesarkan PKB. Atas pengakuan terhadap wasiat Gus Dur itu, kedua kubu lantas saling serang.

Kubu Yenny tak terima dengan pernyataan Muhaimin bahwa Gus Dur memberi wasiat kepada Muhaimin untuk melanjutkan perjuangan PKB. "Pernyataan Muhaimin terkesan insinuatif (menghasut) dan manipulatif untuk menghapus kesalahan-kesalahan dia dan kelompoknya," kata Juru bicara Dewan Pengurus Pusat PKB kubu Yenny, Imron Rosyadi Hamid.

Sementara kubu Muhaimin justru menilai kubu Yenny tengah memanfaatkan momentum kepergian Gus Dur untuk menarik simpati masa dengan mengeluarkan rencana mendirikan PKB tandingan bernama PKB Gus Dur. "Saya khawatir ini bagian kepentingan pribadi segelintir orang, kasihan Gus Dur, makamnya saja belum kering," kata salah satu ketua DPP PKB kubu Muhaimin Iskandar, Abdul Kadir Karding.

Sekitar dua tahun lalu, PKB pecah. Muncul dua struktur kepemimpinan yaitu hasil muktamar Ancol dan muktamar Parung. Muktamar Ancol menghasilkan Ketua Dewan Syuro KH Abdul Aziz, Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Edy. Sedangkan muktamar Parung menghasilkan Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Tanfidz Ali Masykur Musa, dan Sekjen Zanuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Sengketa partai itu kemudian berlanjut ke pengadilan. Di tingkat Mahkamah Agung, hakim memutuskan struktur PKB kembali pada hasil muktamar Semarang yang menempatkan Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Edy.

Atas konflik yang mulai memanas itu, Karding meminta semua warga PKB menahan diri. Ia mengajak semua yang mencintai Gus Dur untuk fokus mendoakan Gus Dur agar tenang dan diterima di sisi Tuhan. "PKB ini sudah didirikan, kalau mau gabung, gabung saja, tidak perlu membuat sesuatu yang dapat merusak semuanya. Saya kira bagi kami yang penting membesarkan PKB sebagai bagian dari alat perjuangan gagasan dan pemikiran Gus Dur," kata Karding.

Timnas Indonesia Moncer! Bung Towel Tetap Kasih Nilai Jeblok ke STY: 6,5 dari 10
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

TikToker Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024