VIVAnews - Ketua Umum Nasional Demokrat, Surya Paloh mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih jujur dalam memimpin bangsa ini. Hal tersebut ditegaskan saat jumpa pers usai deklarasi Nasional Demokrat (Nasdem) Sulawesi Selatan di Hotel Sahid Makassar, Senin 12 Februari 2010.
"Saya harapkan SBY masih jujur," terang Surya Paloh, ketika ditanya tentang persoalan kepemimpinan bangsa Indonesia.
Dikatakannya, Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang jujur sepenuh hati, apresiatif serta tidak takut menyampaikan kebenaran jika benar, dan mengaku salah jika memang salah.
"Jangan bikin bangsa ini seperti bersandiwara dan takut-takut bicara. Bangsa ini kan miliknya juga," tambah Paloh, yang juga pendiri Nasional Demokrat ini.
Lebih jauh Paloh menegaskan, Indonesia memerlukan pemerintahan yang kuat, bukan pemerintahan yang lemah. Paloh juga mengatakan, jika rakyat Indonesia tidak membutuhkan pemerintahan yang bisa ditekan dan diintervensi negara lain.
Saat ini, Paloh menganggap, pemimpin bangsa ini sudah tidak konsisten dengan cita-cita yang telah dibangun oleh pendiri Bangsa Indonesia. Paloh juga menilai, bahwa ada ketidakkonsistenan yang berjalan di bangsa ini, dibanding pada saat bangsa ini baru merdeka.
"Oleh karena itu, ada sesuatu yang harus segera diingatkan kepada anak bangsa. Utamanya sistem kelangsungan republik ini," ungkapnya dengan gaya berapi-api.
Jika tidak, lanjutnya, maka bangsa Indonesia akan makin terpuruk. Dikatakannya, orang pintar hanya akan mengeksploitasi masyarakat yang bodoh, serta yang kaya hanya akan mengeksploitasi yang miskin.
Laporan: Rahmat Zeena|Makassar
Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB.
