- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Dua kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa berniat mengakhiri perpecahan yang terjadi sejak almarhum Abdurrahman Wahid masih hidup.
Hari ini, dua pengurus yang berseteru bertemu di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengadakan jumpa pers bersama, menceritakan komitmen untuk bersatu kembali dalam satu kepengurusan.
Dari kubu PKB yang bermarkas di Kalibata, hadir Ketua Dewan Tanfidznya, Muamir Muin Syam, dan Ketua Dewan Syuro Maman Imanul Haq. Sementara dari kubu PKB yang bermarkas di Jalan Sukabumi, Jakarta, hadir Wakil Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini.
Menurut Helmy, rekonsiliasi ini terbentuk karena awalnya sudah melakukan komunikasi baik dari PKB Kalibata atau Sukabumi. "Memang kami tahu di PKB sendiri ada dinamika internal dan perbedaan pendapat namun itu alamiah," kata Helmy. "Ke depan, ini menjadi pelajaran untuk pendewasaan politik dan mengembalikan kejayaan PKB kembali pada 2014 sebagai partai terbesar ketiga."
Helmy yang juga menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu juga menyatakan, islah ini sesuai amanat Gus Dur. "Bahwa tidak boleh ada PKB yang lain. PKB tetap satu, wadah dari Nahdliyin," ujarnya.
Sementara dari kubu Kalibata, Maman menyatakan format dari rekonsiliasi ini nanti akan disusun kembali melalui Muktamar persatuan. Susunan format akan disusun lebih lanjut.
"Yang pasti tidak ada lagi PKB Sukabumi atau PKB Kalibata. Jadi semuanya bisa diajak," kata Maman.
Maman mengharapkan, September 2010 ini bisa digelar Muktamar yang dimaksud. "Karena Gus Dur sebelum meninggal pernah mengatakan bulan September itu ada yang positif untuk kami," ujar Maman.
Baik Maman atau Helmy menyatakan, pertemuan ini merupakan awalan untuk islah. Keduanya berharap, pertemuan-pertemuan berikutnya akan lebih maju.
PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan proses gugatan PDIP ke pengadilan PTUN Jakarta
