VIVAnews - Di dunia, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, hanya ada dua negara yang menggunakan sistem coblos dalam Pemilu yakni Indonesia dan Kamerun. Kalla pun terang-terangan mendukung Pemilu 2009 ini harus meninggalkan sistem coblos meski praktiknya, tetap saja masih dibolehkan dalam Pemilu April 2009 nanti.
Menurut Direktur Eksekutif Center for Electoral Reform (Cetro), Hadar Navis Gumay, sistem coblos dan contreng ini ketinggalan jauh di belakang. Brazil, sebuah negara berkembang seperti Indonesia, telah melakukan Pemilu elektronik setelah menyiapkan selama 15 tahun. "India berproses selama 50 tahun untuk bisa melakukan electronic voting," kata Hadar dalam diskusi di Hotel Arya Duta, Jakarta, Rabu, 17 Desember 2008.
Sistem Pemilu elektronik yang dikembangkan Brazil dan India itu adalah pemungutan suara melalui mesin yang dipasang di tempat pemungutan suara (TPS). Di sejumlah negara maju, sistem elektronik ini bahkan berkembang ke pemungutan suara melalui telepon rumah, internet dan telepon seluler. "Di beberapa kota di Australia dilakukan dengan telepon rumah," ujar Hadar.
Negara Estonia, pada Jumat 12 Desember 2008 lalu, parlemennya telah mengesahkan Undang-undang Pemilu yang membolehkan memberikan suara melalui telepon seluler. Pada pemilihan anggota parlemen Estonia tahun 2007 lalu, warga dibolehkan memberikan suara melalui internet.
Hadar menyampaikan, pada prinsipnya, Pemilu elektronik digunakan untuk mengatasi kendala teknis seperti kesibukan atau ketidakmampuan fisik pemilih untuk datang langsung ke TPS. "Di sini, Undang-undang tidak memungkinkan electronic voting," kata Hadar.
Padahal, menurut Hadar, sistem elektronik terbukti bagus, mudah diterapkan, dan memberikan hasil pemungutan suara yang valid. "Perkembangan mesin pemungutan sudah menunjukkan tingkat security yang tinggi, jadi tidak perlu khawatir. Persoalannya, para pengambil kebijakan belum yakin akan itu," ujar Hadar.
Komisi Pemilihan Umum sebenarnya bisa mengawali percobaan sistem elektronik ini pada Pemilu 2009. Hadar mencontohkan, Komisi terapkan saja di beberapa TPS. "Pemilih yang telah selesai menggunakan hak pilih dengan contreng, disilakan mencoba mesin pemungutan. Nanti hasil akhir diperbandingkan untuk menguji tingkat validitas," kata Hadar.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
POLYTRON Partymax: Bluetooth Speaker Terbaru dengan TWS untuk Pengalaman Musik Tanpa Batas!
Gadget
15 menit lalu
Dapatkan kebebasan tanpa kabel dengan Partymax, speaker Bluetooth inovatif dengan teknologi TWS untuk pengalaman mendengarkan musik yang imersif.
Seiring kebutuhan sumber daya manusia GPR dan tata kelola TIK di sektor swasta, Program Beasiswa Kominfo juga dibuka untuk masyarakat umum yang berlatar belakang TI.
Samsung Electronics Indonesia dengan bangga mengumumkan kedatangan tablet terbaru mereka ke Indonesia, Samsung Galaxy Tab S6 Lite (2024). Didesain dengan sempurna
Perjalanan Karir dan Prestasi Aura Jeixy, Pro Player PUBG Mobile yang Tersandung Kasus Narkoba
Gadget
2 jam lalu
Aura Jeixy, pro player PUBG Mobile Indonesia menjadi sorotan publik.
Bukan karena prestasi gemilang di dunia e-sports, melainkan karena tersandung kasus Narkoba.
Selengkapnya
Isu Terkini