Mega: Rumah Aspirasi Alat Memperkaya Diri

Megawati Soekarnoputri di membuka rapat PDIP Yogyakarta
Sumber :
  • VIVAnews/KDW

VIVAnews - Wacana rumah aspirasi yang diusulkan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) ditentang banyak pihak. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan salah satu partai politik yang tidak mendukung adanya rumah aspirasi.

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bahwa wacana tersebut berlebihan dan PDIP akan menolaknya.

"Kembali kepada apa tujuan seseorang itu untuk berpolitik. Tujuan politik PDIP itu untuk mensejahterakan rakyat Indonesia bukan untuk memperkaya diri sendiri. Jadi kami tidak setuju adanya rumah aspirasi," kata Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) yang bertempat Sentul Internasional Convention Center, Rabu 4 Agustus 2010.

Apalagi, kata Mantan Presiden RI ke 5 itu, dana yang akan dipergunakan untuk rumah aspirasi itu dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Jadi tolong, rumah aspirasi itu dipertimbangkan dengan sebaik mungkin," jelasnya.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Dana dari APBN itu sebaiknya dipergunakan untuk hak rakyat Indonesia yang membutuhkan. Sebelumnya, DPR memang berencana untuk membangun rumah aspirasi untuk setiap anggota dewan. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rumah aspirasi ini sebesar Rp 200 juta per anggotanya. Dengan begitu maka anggaran yang dibutuhkan itu sekitar Rp 122 miliar.

Bahkan wacana rumah aspirasi yang digelontorkan oleh DPR merupakan amanat Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3).

Karena banyak yang menolak soal anggaran rumah aspirasi itu maka satu-satunya jalan adalah merevisi pasal tersebut, karena sudah tidak cocok dengan kondisi saat ini atau berbenturan dengan UU lain.

Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024