- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Ketua Fraksi Demokrat yang baru, Jafar Hafsah, mengungkapkan akan melanjutkan kebijakan ketua fraksi sebelumnya, Anas Urbaningrum, dalam memimpin Demokrat di parlemen.
"Saya akan melanjutkan apa yang telah ditata sebelum ini," ujar Jafar dalam konferensi pers bersama Anas Urbaningrum pagi ini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, sesaat sebelum Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia.
Ja'far menyatakan, penunjukan dirinya sebagai ketua fraksi adalah tugas dan amanah berat dari Partai Demokrat langsung kepada dirinya. Namun, ia berjanji untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut sebaik-baiknya, termasuk dengan membangun komunikasi politik yang lebih baik dengan fraksi-fraksi lain di parlemen.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan bahwa kriteria penetapan ketua fraksi yang baru hanya satu, yakni harus lebih baik dari ketua fraksi sebelumnya. Ia menekankan, Demokrat tidak menganut dikotomi tua-muda dalam struktur kepengurusannya.
"Dijamin kebijakan Pak Jafar pasti nyambung dengan spirit muda dan garis partai yang ada," kata Anas, Senin 16 Agustus 2010.
Menurutnya, dari hasil konsultasi dan musyawarah antara DPP Pusat dan Dewan Pembina Partai Demokrat, Jafar dinilai paling pas dan paling cocok diberi amanat sebagai ketua fraksi.
Anas mengakui, Demokrat memiliki lebih dari sepuluh calon ketua fraksi yang mumpuni. "Tapi inilah pembagian tugas. DPP Pusat percaya bahwa Pak Ja'far bisa memimpin ke-148 anggota Fraksi Demokrat di DPR," ujar Anas.
Jafar yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Kesejahteraan Rakyat di DPP Partai Demokrat, kini akan segera membentuk tim dalam rangka optimalisasi kinerja Fraksi Demokrat di parlemen, dan optimalisasi komunikasi politik dengan fraksi-fraksi lain, termasuk di Sekretariat Gabungan. "Kami percaya, Pak Ja'far punya cukup pengalaman untuk menjalankan misi partai di Senayan," kata Anas.
ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos
Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung
