Anggaran DPR ke Luar Negeri Diatur Menkeu

Marzuki Alie (Demokrat)
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie meminta persoalan anggota DPR ke luar negeri jangan melihat angka anggaran semata. Apalagi, angka anggaran itu merupakan aturan standar perjalanan dinas yang dibuat Kementerian Keuangan.

"Ada surat Menteri Keuangan yang mengatur perjalanan dinas itu," kata Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Rabu 15 September 2010. Dan Anggota DPR dalam perjalanan dinas itu mendapatkan uang harian, uang penginapan, dan transportasi.

"Terus terang saja, kalau ke Eropa, uang harian itu nggak cukup," kata Marzuki. Dengan begitu, DPR menyiasati dengan menurunkan kualitas fasilitas, misalnya penerbangan menggunakan kelas bisnis saja, tidak kelas eksekutif.

Marzuki menekankan, hendaknya jangan melihat studi banding ke luar negeri anggota DPR sebagai suatu bentuk pemborosan. "Karena ini mereka melakukan pengabdian, tugas," kata Marzuki. "Kenapa tugas? Mereka harus mendapatkan banyak referensi dalam menyelesaikan rancangan undang-undang."

Marzuki menepis anggapan bahwa rancangan undang-undang itu hanya tinggal pembahasan, lalu untuk apa studi lagi ke luar negeri. "Kita bicara undang-undang, untuk negara, untuk jangka panjang, ya harus komprehensif. Jadi semuanya harus dilengkapi dengan referensi. Jangan dipandang sebagai sesuatu yang negatif, mereka bekerja," kata Marzuki.

Pemilihan negara untuk studi banding seperti Belanda, Korea Selatan, Afrika Selatan, Jepang, menurut Marzuki, sudah tentu ada pertimbangannya. "Artinya pertimbangan itu, tidak ada niat mereka untuk jalan-jalan, itu yang harus dipahami," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.

Karena itu, Marzuki menyesalkan dan merasa prihatin kepada para pengamat yang terkesan selalu memojokkan DPR. Muncul anggapan DPR sebagai lembaga penjarah uang rakyat. "Apa yang dijarah? Orang ini kerja kok," katanya.

Kemarin, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) melansir, kunjungan kerja ke lima negara pada bulan September ini menghabiskan Rp3,7 miliar. Total untuk 2010 ini, Fitra melansir, DPR akan menghabiskan lebih dari Rp40 miliar untuk kunjungan kerja terkait pembahasan rancangan undang-undang. (hs)

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
Toyota Land Cruiser 250

Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024