Alasan Lain DPR Bertandang ke Afrika Selatan

Pramono Anung
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mengaku awalnya keberatan dengan kunjungan kerja panitia kerja rancangan Undang-undang Pramuka ke Afrika Selatan. Pram berpendapat, lebih tepat kalau studi soal kepramukan itu ke Inggris, Amerika Serikat dan Kanada yang lebih maju dibandinkan Afrika Selatan.

PSSI Buka Suara soal Nilai Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia hingga 2027

Namun, "Persoalannya adalah mereka sebenarnya sudah meminta ke Kanada, tetapi negara yang bersangkutan tidak menerima. Karena memang tidak semua negara bersedia menerima kunjungan dalam rangka melakukan pendalaman terhadap persoalan yang ada," kata Pram di gedung DPR, Jakarta, Rabu 15 September 2010.

Akhirnya, DPR memutuskan tetap berangkat, tetapi ke Afrika Selatan. Pram menjelaskan kebetulan memang ada undangan delegasi DPR mengunjungi Afrika Selatan. "Mereka meminta delegasi kita untuk berkunjung ke sana. Mereka juga menyampaikan bahwa hal yang berkaitan dengan kepramukaan Afrika Selatan sekarang ini sedang berkembang," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Pram menyatakan studi banding ke luar negeri ini perlu dilakukan anggota DPR. Untuk menyusun sebuah undang-undang memang diperlukan pengetahuan secara lebih luas. "Mereka, dalam membuat peraturan perundang-undangan itu, tidak hanya melihat persoalan yang di dalam negeri, tetapi harus juga persoalan yang ada di luar negeri."

Menurut Pram, yang penting adalah bagaimana kunjungan ini diawasi juga oleh publik agar memang betul-betul membawa pengetahuan tambahan. "Kita juga harus melihat secara proporsional, apapun yang dilakukan ini dalam rangka memperbaiki rancangan undang-undang kita," kata Pram.

Selain ke Afrika Selatan, DPR juga akan ke Jepang dan Korea Selatan mempelajari kepramukaan. Di saat yang sama, DPR juga mengirim Panitia Kerja RUU Hortikultura ke Belanda dan Norwegia. Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), DPR menghabiskan Rp3,7 miliar untuk kunjungan ke lima negara itu.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di acara Halalbihalal 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir akan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024