PKS: Ada Pembunuhan Karakter Marzuki Alie?

Mustafa Kamal & Tifatul Sembiring
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai polemik pembangunan gedung baru DPR sudah kontraproduktif. Fraksi PKS meminta semua pimpinan DPR segera menyelesaikan polemik ini agar tidak berlarut-larut.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Pembangunan gedung baru senilai Rp1,16 triliun itu memang membelah para wakil rakyat di Senayan. Fraksi PDI Perjuangan, PAN dan Hanura menolak keras. Golkar mendesak agar gedung baru  itu tidak perlu semewah itu. Demokrat menyetujuinya. Gerindra terbelah dan berujung dengan terancamnya posisi Pius Lustrilanang.

Polemik pembangunan gedung baru itu dituding berhulu dari lemahnya manajemen fraksi di Senayan. Disetuju utusan fraksi yang ikut rapat di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), tapi ditolak oleh fraksi.

Gibran Diberi Wejangan Ma'ruf Amin: Presiden dan Wakil Presiden Harus Kompak

Sebagaimana proyek lain, pembangunan gedung baru ini dibahas di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR. Semua fraksi ada di badan itu dan semua setuju dengan pembangunan gedung itu, meski ada beberapa fraksi yang sempat menolak.

Semenjak awal, kata Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal, fraksinya sudah keberatan dengan pembangunan gedung tersebut. " Dan menjadi satu-satunya partai yang melayangkan surat keberatan sejak awal pembahasan," kata Kamal dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.com.

Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini

 
Kamal membeberkan kronologi pembahasan tentang penolakan PKS itu. Pertama, ketika usulan itu muncul di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) untuk meneruskan program periode DPR tahun 2004-2009. PKS mengirimkan keberatan tertulis yang kemudian dijadikan dasar oleh pimpinan untuk menggelar rapat konsultasi pimpinan seluruh fraksi.

"Pada rapat konsultasi itu, seluruh fraksi menyetujui, kemudian Pak Marzuki (Ketua DPR) menanyakan sikap PKS dan menyatakan pembangunan akan diteruskan meski ada satu fraksi yang tidak setuju," ujar Kamal.

Atas dasar penghargaan terhadap suara seluruh fraksi lain, maka PKS tidak punya pilihan selain menerima pendapat seluruh fraksi untuk meneruskan pembangunan gedung DPR itu.

Mustafa menyayangkan bila kini beberapa partai tidak menghargai pendapatnya sendiri dan menarik diri seolah-olah tidak pernah terlibat dalam proses disetujuinya pembangunan gedung baru itu.

"Kalau PKS sejak awal jelas menolak, tapi kami masih bisa menghargai pendapat fraksi-fraksi lain yang menyetujui (pembangunan gedung baru)," tutur anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II ini.

Kamal meminta agar seluruh fraksi bertanggungjawab atas keputusan yang telah diambil. Lebih jauh, ia menyayangkan kesan yang terbangun bahwa semua adalah tanggungjawab pimpinan, khususnya Ketua DPR yang juga pimpinan BURT Marzuki Ali.

"Tidak etis bila Pak Marzuki harus menjawab sendiri hasil keputusan seluruh fraksi ini, saya khawatir ada upaya pembunuhan karakter terhadap beliau (Marzuki Alie), jadi tolong, seluruhnya berani bertanggungjawab," kata Kamal.

Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024