- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Tudingan miring seputar dukungan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) kepada Wiranto saat menjadi calon presiden pada pemilu tahun 2004 membuat Partai Hanura gerah. Petinggi Hanura menilai tudingan itu tidak berdasar.
"Itu hanya tudingan yang mengada-ada. Saya kira seluruh masyarakat Indonesia pun tidak pernah meragukan komitmen Pak Wiranto dalam
mempertahankan NKRI ini," kata ketua Fraksi Hanura, Syarifudin Suding, Selasa, 10 Mei 2011.
Kedekatan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, ramai dibicarakan publik. Lantaran kedekatan dengan pesantren pimpinan Panji Gumilang itu, Wiranto dituding dekat pula dengan gerakan NII.
Syarifudin membantah keras bahwa Wiranto mengerahkan massa dari Al Zaiytun untuk kampanye Pemilu. "Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada itu," ujarnya.
Senada dengan Syarifudin, juru bicara Partai Hanura, Soehandoyo, membantah soal kedekatan Wiranto dengan Al-Zaytun maupun NII. Hubungan keduanya, kata Soehandoyo, hanya sebatas silaturahmi.
"Tidak ada kaitan Bapak Wiranto dengan NII maupun Al-Zaytun, baik secara emosional maupun kepartaian. Kalau toh ada, sebagai seorang pemimpin partai silaturahmi dengan tokoh agama itu sebagai suatu hal biasa," kata Handoyo.
PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan terima kasih kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang sudah berjuang dalam kontestasi Pilpres 2024.
