LSI: Tren Popularitas SBY Turun

Burhanuddin Muhtadi
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan survei IndoBarometer yang menemukan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bawah 50 persen menjadi lonceng yang harus didengar. LSI, kata Burhan, belum memiliki survei terbaru mengenai popularitas SBY.

Survei LSI beberapa bulan lalu, popularitas SBY masih sekitar angka keterpilihannya pada Pemilihan Presiden 2009 yakni 60,8 persen. Namun, Burhan menyatakan, LSI menemukan tren penurunan popularitas.

"Survei [IndoBarometer) itu bisa benar, namun bisa salah. Tapi kalau tren turunnya sama," kata Burhan saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 16 Mei 2011.

Penurunan ini, kata Burhan, belum disikapi SBY-Boediono dengan sebuah strategi. Padahal, angka 50 persen lebih yang tidak puas bisa saja menjadi alasan lawan-lawan politiknya untuk memobilisasi gerakan menjatuhkan SBY.

LSI, lanjut Burhan, melihat dari sisi ekonomi dan hukum. Selama ini pemerintah terkesan hanya memaparkan data keberhasilan secara makro lewat statistik sementara yang dirasakan masyarakat mungkin berbeda.

Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung

"Misalnya, survei LSI menemukan, hanya 27 persen menilai SBY berhasil mengurangi kemiskinan. Sisanya mengatakan tidak," kata Burhan yang juga mengajar di Universitas Paramadina dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

Kemudian, hanya sejumlah 30 persen yang menganggap, pemerintahan SBY berhasil dalam pemberantasan korupsi, sementara yang lain berkebalikan. "Sementara penegakan hukum dan pemberantasan korupsi adalah isu utama SBY-Boediono," kata Burhan.

Lembaga Survey Indo Barometer mencatat
secara keseluruhan tingkat kepuasan atas kinerja Presiden SBY sebesar 48,9% dan Wapres Boediono sebesar 36,1%. Dalam kurun waktu 9 bulan terakhir terhitung Agustus 2010 hingga April 2011 tenyata belum ditemukan lonjakan kepuasan atas kepemimpinan SBY-Boediono.

Indo Barometer menilai tingkat kepuasan publik atas Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono yang berada di bawah 50 persen adalah "lampu kuning" untuk perbaikan kinerja pemerintahan SBY-Boediono.

Ibunda Angger Dimas meninggal dunia

Kabar Duka, Ibunda Angger Dimas Meninggal Dunia

Kabar duka itu disampaikan langsung oleh Angger Dimas dalam unggahan di Instagram pribadinya pada Rabu, 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024