Gaji DPR Eropa Kecil, Tapi Fasilitas Besar

VIVAnews - Wila Chandrawila, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dewan Perwakilan Rakyat, mengagumi sistem gaji bagi anggota parlemen di negara-negara Eropa, seperti Amerika Serikat dan Jerman.

Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia

Ciri khas parlemen di Amerika adalah tidak memberi gaji besar bagi anggotanya. Namun, fasilitas yang diberikan kepada anggota dewan lengkap.

“Ini bisa jadi usulan juga di RUU Susunan dan Kedudukan,” kata dia.

Inspirasi Membantu Sesama

Cara yang digunakan parlemen di negara-negara maju, kata Wila, ada baiknya diadopsi untuk anggota parlemen di Indonesia. Wila mengatakan setuju bila itu diterapkan.

“Gaji secukupnya, dan dananya dialokasikan untuk fasilitas kelengkapan dewan,” kata Wila.

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ciri khas lainnya anggota parlemen di negara Amerika adalah mereka mampu bekerja secara profesional. Dari hari pertama masuk kerja, kata Wila, para wakil rakyat harus membuktikan kualitas dan kemampuannya.

"Bila dalam tiga hari kerjanya ternyata tidak berkualitas, maka mereka harus keluar dari keanggotan di parlemen," kata Wila.

Itulah sebabnya, kata Wila, produktivitas anggota perlemen di Amerika tinggi. Wila menyebutkan, dalam satu tahun, mereka dapat menghasilkan 100-200 Undang-undang.

Menurut Wila sistem parlemennya di Amerika tidak mewajibkan anggota untuk hadir di setiap rapat. Kaerna rapat dapat dipantau dari masing-masing ruang anggota. Bila dalam sidang terjadi voting, maka dilakukan secara elektronik.

Fasilitas ilmu dan teknologi di negara Amerika Serikat, kata Wila, sudah canggih.

Sebaliknya, parlemen di Jerman mewajibkan anggota-anggotanya menghadiri rapat. Walau begitu, tingkat profesionalisme anggota parlemen Jerman diacungi jempol oleh Wila.

"Jadi sistem mana yang akan kita adopsi. Amerika yang modern atau Jerman yang  konvensional," kata Wila.

Studi banding yang dilakukan anggota parlemen Indonesia ke negara-negara Eropa tujuannya untuk mematangkan Rancangan Undang-undang Susunan dan Kedudukan yang kini tengah dibahas di dewan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya