Isu Politik Uang Kongres PD

Max Sopacua: Harusnya Anas Beri Klarifikasi

Anas Urbaningrum (kanan) dan Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • Flickr

VIVAnews - Wakil Ketua DPP Demokrat, Max Sopacua, menyatakan bahwa Komisi Pengawas partainya tengah mencari bukti valid mengenai  politik uang saat penyelenggaran Kongres 2010 di Bandung.

"Komisi Pengawas lagi melakukan klarifikasi terhadap orang-orang yang ngomong soal money politics, sekarang validisasi dari alat bukti, dugaan itu kan harus ada alat bukti," ujar Max saat dihubungi wartawan, Jumat 24 Februari 2012.

Apakah Komisi Pengawas akan meminta klarifikasi Anas Urbaningrum atas dugaan politik uang tersebut? Menurut Max, Anas mestinya memang memberikan klarifikasinya mengenai isu yang sedang merebak tersebut.

"Itu salah satu kuncinya di situ. Karena selama ini kan dibicarakan, belum klarifikasi. Dia (Anas) kan disebut Nazaruddin, harus ada klarifikasinya betul atau tidak tuduhan itu," kata Max.

Namun Max menegaskan dirinya bukan bermaksud mendorong Komisi Pengawas untuk memeriksa Anas. "Saya tidak mendorong Komwas, itu kan tergantung personal dia (Anas)," kata Max. "Money politics ini persoalan sudah sangat merebak, harusnya klarifikasi. Tapi kan tergantung orang perorang," kata Max.

Sebelumnya, Komisi Pengawas memeriksa sejumlah orang, salah satunya mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Diana Maringka. Sebelumnya Diana menceritakan bahwa dia dan 11 pengurus cabang Demokrat di Sulawesi Utara mendapatkan uang dari tim sukses Anas. Menurutnya, mereka dikumpulkan di hotel dan dipanggil satu per satu untuk menerima uang tersebut.

“Pemberiannya bertahap. Pertama saya diberi Rp30 juta. Lalu yang kedua US$2.000. Pemberian ketiga diberikan pada hari pemilihan, US$5.000,” ujar Diana. Ia menambahkan, uang itu tidak hanya diterima oleh pengurus Demokrat Sulut, tapi juga peserta Kongres Demokrat dari daerah lain.

Selain diberi uang dalam bentuk Rupiah dan Dollar, Diana juga mengaku diberi BlackBerry Gemini oleh tim sukses Anas. Pemberian telepon selular itu diberikan menjelang kongres. “Semua peserta dapat Blackberry dari tim Anas,” ucapnya.

Bantahan pihak Anas

Tim sukses Anas Urbaningrum dalam Kongres Demokrat, Umar Arshal, membantah ucapan sejumlah kader Demokrat di daerah yang mengaku menerima uang suap dari Anas Urbaningrum. Ia juga membantah tudingan Muhammad Nazaruddin yang mengatakan ada politik uang dalam Kongres Demokrat tahun 2010 lalu.

"Nazar bilang ada permainan di putaran kedua, itu omong kosong. Kami semua saat itu berkeringat mengeluarkan dana. Semua bisa dipertanggungjawabkan," kata Umar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.

Menurutnya, uang yang diberikan oleh tim sukses kepada peserta Kongres bukan merupakan uang suap, melainkan biaya akomodasi dan transportasi.

Sementara terkait pengakuan Diana, bantahan datang dari mantan ketua tim sukses Anas yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, membantah pengakuan Diana. “Itu pasti ada yang merekayasa,” kata dia.(umi)

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Polda Metro Jaya mengklaim masih mengusut kasus lima oknum polisi diduga pesta narkoba. Dengan begitu, bakal dilakukan pengusutan perihal dugaan pelanggaran etik serta pi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024