Romi-PPP: Koalisi Harus Setuju BBM Naik

Presiden SBY dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy mengatakan tak ada keputusan apapun yang diambil dalam rapat koalisi di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Rabu malam 14 Maret 2012. Dalam rapat itu, SBY hanya memaparkan alasan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Yang jelas tidak ada pengambilan keputusan. Presiden meminta pendapat ketua-ketua umum partai," ujar Romahurmuziy kepada VIVAnews.

Menurut Romi-sapaan Romahurmuziy-dalam rapat itu para ketua umum partai memberikan pandangannya atas pemaparan presiden itu. Tak ada perbedaan pandangan yang berarti antara ketua umum partai koalisi dengan sikap yang diambil pemerintah.

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

"Saya tidak ingin katakan perbedaan pandangan, tetapi yang jelas semua pandangan yang ada didengarkan," katanya. "Mekanisme pengambilan keputusan tetap dikembalikan pada mekanisme tata negara.Artinya tetap diputuskan oleh pemerintah dan DPR."

Romi mengatakan, poin penting yang diangkat dalam rapat koalisi ini adalah bagaimana semua pihak dapat menyelamatkan perekonomian nasional. "Itu saja yang penting, sebagai landasan sikap dan tindakan dari seluruh jajaran pemerintahan ini. Tentu harapannya karena pemerintahan ini adalah pemerintahan koalisi, bisa diamankan," ujar Romi.

Dia menambahkan, partai koalisi memang diharapkan bisa memahami dan menyetujui rencana penyesuaian APBN dengan menaikkan harga BBM tersebut. Mengingat, situasi saat ini memang menuntut adanya penyesuaian itu.

"Karena apa yang termuat di dalam APBN itu belum tentu sepenuhnya ditangkap oleh para pimpinan parpol koalisi. Forum ini rasanya lebih menjelaskan nilai rasa di balik itu semua," kata Romi.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan
Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024