Istana: SBY Tak Harus Umumkan Nasib PKS

Presiden SBY dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menegaskan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan menanggapi posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi. Kalaupun presiden bicara terkait hal itu, hanya jika membahas soal perombakan atau reshuffle kabinet.

"Untuk PKS, Presiden tidak akan menyampaikan langsung menyampaikan pernyataan. Tidak ada keharusan presiden menyampaikan hal itu," kata Julian Aldrin Pasha, Senin 9 April 2012.

Julian mengungkapkan, posisi PKS di tubuh koalisi sudah berulang kali dijelaskan para petinggi partai politik koalisi ataupun juru bicara dan staf khusus presiden.

"Saya perlu menggaris bawahi, bagaimana code of conduct. Butir kelima, bila memang tidak ada kebersamaan, partai bersangkutan dapat mengundurkan diri," kata Julian. Menurut Julian, hak konstitusional Presiden adalah memberhentikan dan mengangkat kabinet.

Julian menegaskan, kebijakan perombakan kabinet juga belum bisa dipastikan, karena itu merupakan hak prerogatif penuh Presiden.

"Kalau ada pernyataan yang sekarang beredar, itu pandangan, asumsi dan penilaian. Kewenangan hak konstitusional seorang Presiden untuk mengangkat dan memberhentikan menteri," ujar Julian.

PKS sendiri tegas tidak akan keluar dari koalisi sebelum ada pernyataan langsung dari Presiden SBY yang juga Ketua Koalisi Sekretariat Gabungan. "PKS tidak akan mengundurkan diri jika belum ada sikap resmi dari SBY," kata Sekjen PKS Anis Matta di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 9 April 2012. (ren)

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
Rilis TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Ia terancam 6 tahun penjara

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024