- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) cabang Maluku Utara (Malut) membantah adanya percobaan penyerangan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono di Bandara Sultan Babullah Ternate, Malut pada 24 Mei lalu.
"Perlu ditegaskan, tak ada niat dari Malut atau FKPPI untuk mencederai Anas maupun Ibas. Kami hanya mengamankan saudara Ketum dan Ibas sebagai keluarga besar kami," kata Sekretaris Ormas FKPPI, Ringgo Samora, dalam keterangan persnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 5 Juni 2012.
Ringgo mengatakan, ormasnya diminta langsung mengamankan rombongan DPP Partai Demokrat oleh Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn. Dia juga membantah jika ada perintah dari Thaib untuk menghadang rombongan dari Jakarta untuk masuk ke Ternate, Malut.
"Justru Pak Thaib meminta FKPPI untuk menjemput mereka," tegasnya.
"Kami berharap klarifikasi kami didengar oleh petinggi Partai Demokrat agar jangan buat berita yang sepihak. Kami siap mati untuk Ibas, beliau anggota kehormatan kami (GM FKPPI)," ujar kader Partai Golkar ini.
Selain itu, FKPPI sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Malut dan Danrem 152 Babulah untuk pengamanan Anas dan Ibas. Soal insiden keributan di bandara, ia mengatakan bahwa dalang keributan adalah oknum dari DPP Demokrat sendiri yang bemaksud menunda pelaksanaan musyawarah daerah (musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Malut.
"Ini konflik internal Partai Demokrat terkait dengan pelaksanaan musda yang terdapat dua kepanitiaan musda," ujar Ringgo.
Seperti diberitakan sebelumnya, Musda Partai Demokrat Malut tanggal 23 Mei lalu batal digelar setelah terjadi keributan saat rombongan DPP Partai Demokrat tiba di Bandar Udara Sultan Babulah, Ternate.
Musda Partai Demokrat Malut tanggal 23 Mei lalu batal digelar setelah terjadi keributan saat rombongan DPP Partai Demokrat tiba di Bandar Udara Sultan Babulah, Ternate.
Akibat keributan tersebut Anas dan Ibas terpaksa meninggalkan Ternate. Buntut kekisruhan tersebut, Thaib diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Malut Partai Demokrat.
Thaib yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara pun dilengserkan dari jabatan Ketua DPD Demokrat Malut menyusul insiden tersebut.
"Thaib sudah diberhentikan sebagai Ketua DPD terkait persoalan penghadangan itu," kata Saan Mustofa, Wakil Sekjen Demokrat, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 4 Juni 2012.
Saat ini, lanjut Saan, posisi Thaib digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) DPD Maluku Utara, Sartono Hutomo. Sartono sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPD Demokrat Malut.