- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. Bakry menyatakan, hasil survei lembaganya yang digelar tanggal 10-24 September 2012 menunjukkan mayoritas responden merasa tak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebanyak 55,4 persen responden menilai kondisi Indonesia selama periode kedua pemerintahan Presiden SBY tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode pertama pemerintahannya pada tahun 2004-2009.
“Bahkan 25,9 persen responden menilai kondisi saat ini lebih buruk dari lima tahun sebelumnya,” kata Umar dalam konferensi pers hasil survei LSN di Hotel Century Park, Senin 22 Oktober 2012.
Umar menambahkan, secara umum kinerja pemerintahan SBY memperoleh rapor merah dari publik hampir di semua bidang. “Tingkat kepuasan publik tertinggi di bidang pendidikan dan kesehatan, sedangkan tingkat kepuasan terendah di bidang politik dan hukum,” ujar dia.
Mayoritas publik menilai rendahnya kinerja pemerintahan itu lebih banyak dipengaruhi oleh karakter Presiden SBY yang peragu. “Publik sangat mendambakan munculnya presiden yang bersih sekaligus tegas,” kata Umar.
Berdasarkan survei terakhir LSN ini juga terungkap, sebanyak 48,7 persen responden mengaku kondisi ekonomi rumah tangga mereka tidak mengalami perbaikan dibandingkan lima tahun lalu. Sebanyak 17,3 persen bahkan mengaku kondisi ekonomi rumah tangga mereka semakin buruk.
“Hanya 31,2 persen responden yang mengaku kondisi ekonomi rumah tangganya mengalami perbaikan,” kata Umar. Survei LSN ini digelar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi yang digunakan adalah penduduk Indonesia yang telah mempunyai hak pilih.
LSN mengambil jumlah sampel dari 1.230 responden melalui teknik multistage random sampling. Sementara margin of error survei ini sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (eh)