PKS: Orangtua Tak Minat Anaknya Jadi Legislator? Itu Sesaat saja

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq diapit dua bekas Presiden PKS
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq menilai orangtua yang tak mau anaknya jadi legislator, hanyalah reaksi sesaat. Reaksi ini, menurutnya, karena pemberitaan yang kerap menyudutkan DPR.

Menkominfo: Hampir 92% Kebisingan Ruang Digital Isinya Buzzer

Hal ini menanggapi survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menemukan, sebanyak 56,43 persen orangtua enggan anaknya menjadi anggota dewan.

"DPR adalah pilar demokrasi, jadi pilar ini harus dijaga dan kalau ada yang cacat bukan pilarnya yang harus dirobohkan, kalau nggak kita nggak demokrasi," kata Luthfi, Selasa, 20 November 2012.

Menurut Luthfi, kesalahan-kesalahan yang menyangkut DPR hanyalah melibatkan oknum anggota dewan. Kesalahan ini, seharusnya dilokalisir pada oknum tersebut, dan bukan seolah-olah kesalahan ini dilakukan oleh DPR secara keseluruhan.

"Di yudikatif ada kesalahan, bukan di yudikatif tapi oknum, jangan institusinya yang dibubarkan atau diserang. Karena institusi adalah pilar demokrasi," kata Luthfi.

Sementara PKS mengklaim sudah mendapat tempat di hati para orangtua yang ingin anaknya menjadi politisi. Pasalnya, PKS membuat seseorang menjadi politisi yang menyalurkan aspirasi rakyat.

"Banyak kepentingan keluarga, anak-anak yang diperjuangkan melalui DPR," imbuhnya.

pada 1.200 responden selama 12-15 November 2012 menyebutkan, sebanyak 56,43 persen responden menyatakan tak berminat anaknya menjadi anggota DPR. Hanya 37,62 persen yang menyatakan ingin dirinya atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Airlangga soal 5 Jatah Menteri Wajar, Pakar: Prabowo Akan Berpikir Agar Golkar Nyaman

Alasan Airlangga soal Golkar layak dapat 5 kursi menteri karena partai berlogo beringin itu punya kontribusi besar menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024