Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
– Berhentinya Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat diyakini akan berpengaruh terhadap Partai Demokrat. Majelis Tinggi Partai Demokrat pun diharapkan mampu mengatasi dinamika yang berkembang di internal partai.
“Posisi yang ditinggalkan Anas cukup strategis sehingga butuh proses untuk mengembalikan stabilitas partai. Omong kosong jika disebut (berhentinya Anas) tidak berpengaruh,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat, Umar Arsal, di kantor DPP Demokrat, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2013.
Baca Juga :
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
“Posisi yang ditinggalkan Anas cukup strategis sehingga butuh proses untuk mengembalikan stabilitas partai. Omong kosong jika disebut (berhentinya Anas) tidak berpengaruh,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat, Umar Arsal, di kantor DPP Demokrat, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2013.
Kini, menurut Umar, Majelis Tinggi Partai Demokrat harus memotivasi dan mengembalikan kepercayaan diri kader. “Prinsip kami melihat ke depan, tidak ke belakang,” ujarnya. Namun Umar tidak bisa memastikan apakah berhentinya Anas akan membuat partai semakin baik atau justru semakin buruk. “Kami butuh waktu,” kata dia.
Seperti diketahui, Anas mundur dari Demokrat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan dirinya sebagai tersangka kasus Hambalang. Majelis Tinggi Demokrat pun menunjuk dua Wakil Ketua Umum – Max Sopacua dan Jhonny Allen Marbun, Sekretaris Jenderal Demokrat Eddhie Baskoro Yudoyono, serta dan Direktur Eksekutif Demokrat Toto Rianto, sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kini, menurut Umar, Majelis Tinggi Partai Demokrat harus memotivasi dan mengembalikan kepercayaan diri kader. “Prinsip kami melihat ke depan, tidak ke belakang,” ujarnya. Namun Umar tidak bisa memastikan apakah berhentinya Anas akan membuat partai semakin baik atau justru semakin buruk. “Kami butuh waktu,” kata dia.