- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, proses penggantian Ketua Umum Anas Urbaningrum tidak akan dilakukan dengan cara penunjukkan oleh Majelis Tinggi. Pengganti Anas akan dipilih melalui kongres partai.
"Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, bahwa ketua umum itu dipilih oleh kongres, tentu penggantian juga melalui kongres," kata Marzuki di Istana Negara, Senin 25 Februari 2013.
Namun, tambah dia, masih terlalu dini untuk membicarakan siapa pengganti Anas. Saat ini, Demokrat tidak fokus mencari pengganti Anas urbaningrum. "Kalau bicara kandidat, masih lama. Kami tidak bicara kandidat," kata Marzuki.
Menurut Marzuki, yang paling penting bagi Partai Demokrat saat ini adalah memastikan roda organisasinya berjalan dengan baik. "Sekarang ini yang penting bahwa DPP bisa berjalan sebagaimana biasanya," katanya.
Sesuai dengan keputusan Majelis Tinggi, kata dia, untuk sementara tugas Anas akan dilaksanakan oleh dua Wakil Ketua Umum, Sekjen, dan Direktur Esekutif. Menurutnya, keputusan ini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Demokrat.
"Artinya apa? Kami tidak boleh berhenti dengan pengunduran Mas Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," katanya.
Senada dengan Marzuki, Ketua DPP Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, pengganti Anas akan ditentukan dalam sebuah kongres luar biasa (KLB). "Ketum adalah produk kongres, penggantinga juga lewat kongres. Karena kongres diselenggarakan lima tahunan, dan ini baru 2,5 tahun sudah kongres, maka dinamakan KLB," katanya.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum Demokrat. Keputusan ini diambil setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang. (eh)
Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.
