- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, memaklumi begitu banyak orang yang ingin jadi presiden RI. Mulai dari politikus, purnawirawan militer, seniman, sampai penyanyi dangdut, semuanya berminat jadi orang nomor satu di tanah air.
"Yang membuat mereka minat menjadi presiden itu, salah satunya, adalah fasilitas yang luar biasa, kehormatan dan kebanggaan," kata Wiranto di Jakarta, Rabu 27 Maret 2013.
Wiranto mengisahkan pengalamannya selama menjadi ajudan Presiden Soeharto. Saat itu, dia mengakui turut menikmati fasilitas dan kehormatan seorang presiden.
"Fasilitas presiden saya nikmati tiga tahun, memang enak. Mau ke mana-mana tidak bayar, tiket-tiket tidak bayar, orang mau protes disingkirkan, ganti rute agar tidak kelihatan. Serba enak," ceritanya.
Mantan Panglima TNI itu juga sempat merasakan mobil Mercedes Presiden Soeharto, yang anti peluru. Karena begitu nyaman, dia bahkan sampai tidak tahu mobil sudah dinyalakan atau belum.
"Saya tanya ke sopir, ini sudah di-starter belum, kok nggak bunyi, mobil tidak kedengaran. Artinya memang enak. Apalagi ajudan berada di depan, presiden di belakang saya," tuturnya.
Dia juga sering ikut dalam acara istimewa. Salah satunya kunjungan ke Jepang. Ketika di restoran Jepang, dia disodori menu makanan berbahasa Jepang.
"Saya tanya, yang paling mahal yang mana. Setelah disajikan kecil sekali barang itu. Ternyata mahal. Sekali dimakan, hilang," katanya.
Wiranto lantas mengambil kesimpulan bahwa kenikmatan yang dia dapatkan bersifat sementara. Bahkan, begitu memakan makanan Jepang itu, dia merasa lebih nikmat makanan kampung.
"Nasi Rawon Mbah Lemu di Malang lebih enak. Jangan terkecoh dengan fasilitas, karena hanya berupa instrumen bagi seorang presiden agar fokus atas tugas yang dilakukannya," lanjut dia.
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim
– Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Malang berhasil membongkar praktik produksi narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
