- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Forum Komunikasi Lembaga Bantuan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (LBH TKI), Sabtu 1 Juni 2013, menyatakan mendukung Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindingan TKI (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat untuk mengikuti ajang Konvensi calon presiden yang akan digelar Partai Demokrat.
"Konvensi ini kan membuka peluang kepada pihak di luar Partai Demokrat dengan mengutamakan aspek kelayakan dan popularitas seseorang. Karena itu agenda konvensi patut direspon positif, sehingga dapat diikuti Jumhur Hidayat sesuai harapan banyak orang," ujar Yudi Hermawan, Koordinator Forum Komunikasi LBH TKI dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.
Menurut Yudi, langkah Jumhur ke Konvensi Partai Demokrat akan mengukur seberapa besar kepantasan dirinya untuk dihadirkan sebagai calon pemimpin bangsa.
Melalui konvensi pula, Jumhur bisa dipertimbangkan akseptabilitas nasionalnya di hadapan kader partai politik pemilik konvensi, sekaligus dapat memberi pengaruh pada masyarakat umum yang menginginkan regenerasi kepemimpinan bangsa.
Menurutnya, selain mewakili komponen muda, kiprah Jumhur teruji dalam pengalaman nasional baik di tingkat pemerintahan dengan memimpin BNP2TKI, maupun atas dasar kemampuan dan jejak rekamnya di organisasi sosial kemasyarakatan antara lain perburuhan serta sektor informal untuk rakyat kecil.
Selama menahkodai BNP2TKI, Yudi melanjutkan, Jumhur sering melibatkan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Yayasan Tifa, perguruan tinggi, ormas keagamaan dan kepemudaan, ataupun jaringan kelembagaan peduli buruh migran guna program pemberdayaan TKI beserta keluarganya.
"Aktivitas BNP2TKI ini seiring pelayanan kegiatan usaha produktif untuk mantan TKI bekerjasama dengan elemen perbankan, lembaga keuangan mikro, pemerintah daerah, hingga penyelenggaraan pameran produk usaha TKI di berbagai tempat," kata Yudi.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
