ARB: Surat Pemecatan PKS dari Koalisi, Cuma Isu

Aburizal Bakrie Menjadi Pembicara Pada Kuliah Umum
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengaku belum memastikan kebenaran surat pemecatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari anggota koalisi pendukung pemerintah.

Menurut pria yang akrab disapa ARB, Kamis 13 Juni 2013, kabar pemecatan PKS dari anggota koalisi baru sebatas isu. Lagi pula, sejauh ini Sekretariat Gabungan partai koalisi pendukung pemerintah belum pernah membahas perihal keberadaan partai-partai di koalisi.

"Rapat terakhir kami tidak membahas koalisi, tapi membahas kenaikan BBM, (surat pemecatan) itu isu saja," kata ARB, kepada wartawan, setelah menghadiri peringatan Isra' Mi'raj di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah mendapat kabar lisan tentang pemecatan partainya dari Setgab. Namun PKS masih menunggu keputusan resmi dari SBY.

"Ada info yang kami terima Jumat lalu bahwa Presiden sudah meneken surat untuk mengeluarkan PKS dari koalisi," katanya.

Kompensasi

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

ARB mengatakan lebih memilih tidak terlibat dalam polemik PKS dengan partai koalisi, dan justru lebih memikirkan kompensasi yang harus diberikan kepada rakyat miskin jika pemerintah menaikkan harga BBM. Kompensasi langsung atau pun tidak langsung, menurutnya, harus segera diberikan agar tekanan ekonomi akibat kenaikan BBM itu dapat dikurangi.

Subsidi BBM, kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu, memang harus dikurangi, sehingga harga bensin otomotis naik. Tetapi kenaikan itu akan berdampak langsung pada masyarakat, terutama yang sangat miskin, karena harga bahan pokok ikut naik.

Karena itu, di situlah alasan perlunya kompensasi dalam bentuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) maupun beasiswa pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, dan lain-lain.

"Kompensasi harus langsung diberikan, agar tekanan kepada rakyat lebih kecil. Kompensasi bisa berbentuk beasiswa maupun BLSM," kata ARB. (eh)

Neta L

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024