Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
– Dalam beberapa survei lembaga nasional, elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) masuk dalam jajaran posisi lima besar. Tak ingin berpuas dengan hasil itu, ARB terus berupaya meningkatkan elektabilitasnya sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
Salah satu upaya yang dilakukannya guna mendongkrak elektabilitasnya adalah dengan blusukan
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23
menemui rakyat. Tujuannya tentu saja untuk berkomunikasi dengan rakyat, mencari tahu masalah dan menemukan solusinya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Syarif Cicip Sutardjo, mengaku saat ini jajarannya tengah bekerja keras untuk mendongkrak elektabilitas ARB. "Upaya sekarang, ya terus bekerja keras. Pak Ical selama tiga atau empat hari dalam seminggu turun ke daerah," ujar Cicip, saat ditemui usai menghadiri Pelantikan Gubernur Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta di DPRD Bali, Kamis 29 April 2013.
Menurut dia, upaya blusukan yang dilakukan ARB akan terus dilakukan hingga Pemilu 2014 mendatang. Jika kelak terpilih, Cicip mengaku ARB tak akan mengubah gaya blusukannya, menyerap langsung aspirasi dari rakyat. Upaya blusukan itu dilakukan di samping upaya lainnya yakni pencitraan melalui media massa.
“Beliau akan langsung turun ke daerah menemui konstituen dan rakyat. Itu akan terus dilakukan, termasuk jika kelak terpilih, gaya itu akan terus dilakukan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Cicip optimistis paduan pencitraan media dan blusukan akan mendongkrak tingkat keterpilihan ARB. “Insya Allah,” ucapnya. Di internal partai, Cicip meyakini soliditas kader Partai Golkar mendukung pencapresan ARB.
Sementara itu, soal pendamping ARB pada Pilpres nanti, Cicip mengaku akan ditentukan setelah Pemilu Legislatif mendatang. “Setelah Pileg kita akan tentukan calon pendamping beliau (ARB),” katanya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
menemui rakyat. Tujuannya tentu saja untuk berkomunikasi dengan rakyat, mencari tahu masalah dan menemukan solusinya.
