"Capres PDIP Musti Jawa"

Fit n Proper Test CaGub PDIP
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - 
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Permasalahan Pemilu Sudah Selesai
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) untuk membahas agenda politik menjelang Pemilu 2014. Salah satu topik yang akan dibahas dalam rakernas ini adalah kriteria calon presiden dan tantangan lain yang akan dihadapi saat pemilu.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Rakernas PDIP akan dilaksanakan 6 September mendatang. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat membeberkan beberapa persyaratan bagi seseorang yang akan menjadi capres partainya. Salah satunya, harus paham mengenai ideologi partai dan Pancasila sehingga kebijakan-kebijakannya berpihak pada rakyat.
Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi


Selain itu, imbuhnya, harus bisa menjaga keutuhan NKRI dan juga memosisikan Indonesia di percaturan dunia. "Bagaimana membuat Indonesia lebih berdaulat di bidang pangan, di bidang ekonomi, sehingga dengan cara itu betul-betul bisa menguasai persoalan," kata dia, Kamis 5 September 2013.


Kriteria yang tak kalah penting, kata Djarot, seorang capres harus mempunyai pengalaman bagaimana mengelola masyarakat dan negara. "Tidak hanya eksekutif legislatif bisa. Kepala daerah ataupun legislator. Selain itu, kami juga lihat bagaimana dia memperhatikan suara dan harapan masyarakat," kata dia.


Sementara kriteria latar belakangnya, Djarot menambahkan, capres harus berasal dari suku Jawa dan beragama Islam. "Bukan diskriminatif, tapi yang berkembang di masyarakat kan begitu. Musti Jawa," kata dia.


Lalu bagaimana peluang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk dicapreskan oleh PDIP? "Survei bukan satu-satunya tolak ukur karena sifatnya dinamis. Kalau masyarakat mengharapkan PDIP itu calonkan kadernya sendiri. Tapi kami lihat bagaimana suara pilihan masyarakat pada pileg. Untuk bisa maju sendiri," ujar dia.


Meski demikian, kara Djarot, masih terbuka peluang Jokowi untuk dicalonkan sebagai presiden. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya