Sumber :
VIVAnews
– Setelah menolak ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jawa Tengah melakukan safari keliling ke sejumlah daerah di Jateng untuk menyosialisasikan pencalonan Mahfud sebagai capres 2014.
PKB Jateng menganggap Mahfud sangat cocok menjadi capres karena ia punya karakter terbuka, blak-blakan, ada adanya, dan lurus. Mahfud juga dinilai berani menyuarakan kebenaran dan keadilan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
PKB Jateng menganggap Mahfud sangat cocok menjadi capres karena ia punya karakter terbuka, blak-blakan, ada adanya, dan lurus. Mahfud juga dinilai berani menyuarakan kebenaran dan keadilan.
“Kami butuh pemimpin yang lurus dan tidak tersandera politik apapun. Jadi dia bisa betul-betul fight dalam menata negara.
Wong
sama DPR dan Presiden saja berani,” kata Ketua DPW PKB Jawa Tengah Kiai Haji Yusuf Chudlori di Solo, Jumat 6 September 2013.
PKB Jateng terlihat serius memperjuangkan Mahfud sebagai capres. Beberapa hari terakhir ini, pengurus DPW PKB Jateng bersama Mahfud sudah berkeliling ke Demak, Magelang, Boyolali, Sragen, dan lain-lain.
Yusuf mengatakan, komunikasi politik dengan Mahfud sudah mereka lakukan sejak jauh hari. “Kami mengusung Pak Mahfud ini hasil masukan dari kiai sepuh di lingkungan NU maupun PKB. Mereka sangat antusias dengan kemunculan Pak Mahfud,” kata dia.
Menurut Yusuf, Dewan Pimpinan Pusat PKB di Jakarta, juga mempersilakan DPW PKB Jateng memunculkan Mahfud meskipun DPP masih menggodok nama-nama kandidat capres lain seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Rhoma Irama.
“Pihak DPP bilang silakan berproses. Artinya belum ada kata final,” ujar Yusuf. Setelah melakukan safari di Jateng ini, Mahfud juga diminta berkunjung ke sejumlah DPW PKB di luar Jawa seperti DPW Nusa Tenggara Timur, Kalimatan Selatan, Papua, dan lainnya.
Untuk diketahui, sebelum menjadi Hakim Konstitusi, Mahfud adalah politisi PKB. Dia duduk di Komisi III Bidang Hukum DPR. Namun Mahfud melepaskan diri dari dunia politik begitu bergabung dengan Mahkamah Konstitusi. Mahfud sempat menjabat Menteri Hukum dan HAM pada pemerintahan Megawati, dan Menteri Pertahanan pada era Gus Dur. (umi)
Halaman Selanjutnya
“Kami butuh pemimpin yang lurus dan tidak tersandera politik apapun. Jadi dia bisa betul-betul fight dalam menata negara.
