PPP: Setgab Koalisi Seperti Pingsan

Pramono Edhie Wibowo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Markas tim sukses Pramono Edhie Wibowo yang satu tempat dengan kantor Sekretariat Gabungan Koalisi Pendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dipersoalkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar sudah pesimis dengan keberadaan sekretariat gabungan. Keberadaannya kini, kata dia, seperti sudah tidak ada lagi.

"Setgab sepertinya pingsan," kata Hasrul di Gedung DPR, Senin 30 September 2013.

Pertemuan terakhir anggota Setgab berlangsung pada saat pembahasan bahan bakar minyak. "(Terakhir) waktu bahas BBM di rumah Wapres. Setelah itu nggak ada lagi. Sekarang ini keberadaannya seperti nggak ada. Dibilang ada, kelihatannya nggak ada. Dibilang ada, tapi kantor hilang," ujar dia.

Selama ini, kata Hasrul, kantor Setgab memang di rumah di Jalan Dionegoro yang kini menjadi posko pemenangan Pramono Edhie Wibowo itu. Di situ selama ini berdiri enam bendera partai anggota Setgab. "Sekarang benderanya ganti mantan KSAD," ujar dia, tersenyum.

Hal senada disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, pekan lalu. Menurutnya, penggunaan kantor Setgab untuk posko pemenangan Pramono itu memunculkan rasa tidak nyaman bagi peserta konvensi lainnya.

"Karena itu kan markas Setgab, tapi kalau sudah disetujui, ya sudah," ujar dia, pasrah.

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain bahkan lebih keras. Dia meminta agar peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, memindahkan poskonya dari kantor Setgab. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa rumah itu memang bukan milik Setgab.

"Meski rumah itu bukan milik Setgab, tapi itu jadi pusat pertemuan Setgab. Mendingan Pramono cari tempat lain. Itu tidak efektif dan tidak baik," kata Malik.

Menanggapi berbagai sentilan itu, Pramono mengatakan dia menjadikan rumah itu sebagai posko pemenangan karena ditawari sang empunya rumah, Djan Faridz yang juga Menteri Negara Perumahan Rakyat.

"Saat itu, saya cari untuk sekretariat, lalu Pak Djan Faridz menawarkan. Ada beberapa ruangan untuk digunakan. Saya bisa gunakan, siapa saja bisa gunakan," kata Pramono.

Pramono mengatakan dia tidak bermaksud merebut markas Setgab. "Saya nggak mengusir," kata dia. (kd)

Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Iran telah memutuskan untuk menegaskan komitmennya dalam membalas tindakan provokatif Israel. Mereka dapat meminta dukungan dari sekutu bersenjata di Timur Tengah ini

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024