Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews
- Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung mengatakan pertemuan antara Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan dengan petinggi Polri di Restoran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pertemuan biasa.
"Pertemuan kalau dilakukan secara terbuka apalagi dilakukan di rumah makan pasti nggak ada apa-apanya," ujar Pram di Gedung DPR Jakarta, Senin 9 Juni 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Pertemuan kalau dilakukan secara terbuka apalagi dilakukan di rumah makan pasti nggak ada apa-apanya," ujar Pram di Gedung DPR Jakarta, Senin 9 Juni 2014.
Wakil Ketua DPR-RI itu menduga kabar pertemuan antara tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan petinggi Polri dua hari lalu itu dipolitisasi.
"Saya melihat ini dipolitisasi, seakan-akan untuk mengalihkan isu tentang kelompok Babinsa yang sudah menjadi
headline
di berbagai media, dan ini terlalu dicari-cari lah," kata dia.
Pram mengatakan dia juga pernah bertemu dengan petinggi Polri. Namun, pertemuan itu hanyalah pertemuan biasa. Bukan membicarakan tentang dukungan di pemilihan presiden.
"Saya juga ketemu kemarin waktu di Teuku Umar (kediaman Megawati), maupun di makam Pak Taufiq Kiemas. Itu kita tidak membicarakan apapun," ungkapnya.
Hal yang justru berbahaya, menurut Pram, adalah pertemuan yang bersifat tertutup dengan menggerakkan organ-organ yang dimiliki untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie membenarkan adanya pertemuan antara Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan dengan sejumlah anggota tim sukses calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, kemarin.
"Dia makan malam di Senayan, dia sudah menjelaskan bahwa beliau bersama staf. Ketika itu tempat makan itu yang buka," kata Ronny ketika dihubungi VIVAnews, Senin 9 Juni 2014.
Menurut Ronny di Restoran Sate Senayan, ternyata Budi Gunawan bertemu dengan Trimedya Panjaitan. Trimedya adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga anggota Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ronny menambahkan Budi bertemu dengan Trimedya yang sedang makan bersama teman-teman satu gerejanya. Keduanya menurut Ronny kemudian saling menyapa. "Makanya ada masyarakat yang melihat, kan pertemuannya di tempat terbuka. Polisi bisa bertemu siapa saja di tempat terbuka," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Wakil Ketua DPR-RI itu menduga kabar pertemuan antara tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan petinggi Polri dua hari lalu itu dipolitisasi.
