Kalla Cecar Prabowo Soal HAM, Apa Kata Puan?

Mega-Prabowo Daftar ke KPU
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku puas dengan penampilan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam acara Debat Capres-Cawapres semalam.
Prabowo Khawatir Terjadi Benturan Sosial Sehingga Minta Aksi Damai di MK Dibatalkan

"Kalau kita lihat hasil di sosial media, calon kami bisa tampil cukup baik menjawab pertanyaan moderator. Pasangan kami bisa cukup tenang dan siap menjawab," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2014.
Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Puan membantah pada acara itu, penampilan calon wakil presiden Kalla lebih dominan. Menurutnya, Joko banyak meminta Kalla untuk menjawab pertanyaan karena pasangan itu memang saling melengkapi.
Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling

"Ini pasangan yang saling melengkapi, capres-cawapres harus seperti itu. Kalau terpilih 9 Juli kami harapkan saling melengkapi dan menjalankan pemerintahan ke depan," ungkap dia.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menegaskan pasangan yang diusungnya tidak berniat menyerang calon presiden Prabowo Subianto dengan pertanyaan seputar hak asasi manusia.

"Pertanyaan Pak Jusuf Kalla mengacu dari jawaban Prabowo. Kami tidak memulai, kami ingin penjelasan dan penegasan jawaban Prabowo saat ditanya moderator," ujarnya.

Sebelumnya, dalam debat capres-cawapres semalam, Senin 9 Juni 2014, Kalla bertanya kepada Prabowo Subianto tentang persoalan hak asasi manusia.

“Bagaimana Anda menyelesaikan HAM dan mempertahankan HAM di masyarakat? Bagaimana menyelesaikan HAM masa lalu?” tanya Kalla kepada Prabowo pada sesi pendalaman.

Mendengar pertanyaan ini, Prabowo tampak agak terpancing. “Saya mengerti arah Bapak: apakah saya bisa menjaga HAM padahal saya pelanggar HAM. Tidak apa-apa. Sebagai mantan prajurit saya telah melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Selebihnya atasan yang menilai. Kalau Bapak ingin tahu, tanyalah kepada atasan saya waktu itu,” kata mantan Danjen Kopassus itu.

Sebagian orang lantas mengkritik sikap Jusuf Kalla yang menanyakan soal dugaan pelanggaran HAM oleh Prabowo di masa lalu itu. Soal HAM selama ini dipandang sebagai titik lemah Prabowo. Beberapa menuding Jusuf Kalla sengaja diminta tim suksesnya untuk memojokkan Prabowo Subianto dalam acara debat capres tersebut.

Diantaranya, Pengamat Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra, menilai pertanyaan itu justru berbalik ke Kalla. Kalla bisa-bisa menuai sentimen negatif atas materi pertanyaan HAM tersebut. 

Sebab, isu pelanggaran HAM oleh Prabowo ini sudah lama selesai. Tidak mungkin Prabowo menjadi Cawapres Megawati tahun 2009 yang saat ini justru mendukung JK dan Capres tahun 2014 jika urusan ini belum selesai. 

"Jadi dengan mudah publik dapat menilai, isu HAM diangkat kembali oleh JK sangat tendensius hanya untuk membunuh karakter Prabowo," ujar mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya