Dana Kampanye Gerindra Rp 308 Miliar

VIVAnews - Partai Gerakan Indonesia Raya sementara tercatat sebagai partai dengan dana kampanye terbesar di Komisi Pemilihan Umum yakni Rp 308 miliar. Partai Hati Nurani Rakyat jauh di bawah jumlah itu yakni Rp 19 miliar, Partai Amanat Nasional Rp 18 miliar dan Partai Kebangkitan Bangsa Rp 3,6 miliar.

Sampai saat ini, Jumat 24 April 2009 pukul 21.00, sudah 27 partai melaporkan dana kampanye. Beberapa partai besar belum melapor, antara lain Golkar dan Demokrat.

Pantauan VIVAnews, tempat penerimaan laporan dana kampanye masih ramai. Pengurus parpol menyerahkan laporan dana kampanye pada sepuluh kantor akuntan yang telah ditunjuk KPU. Staf Badan Pengawas Pemilu dan relawan Indonesia Corruption Watch tampak memantau proses penyerahan itu.

Partai-partai yang sudah menyerahkan laporan dana kampanye antara lain:
1.   Partai Gerakan Indonesia Raya;
2.   Partai Hati Nurani Rakyat;
3.   Partai Bulan Bintang;
4.   Partai Republika Nusantara;
5.   Partai Amanat Nasional;
6.   Partai Nasional Benteng Kemerdekaan Indonesia;
7.   Partai Peduli Rakyat Nasional;
8.   Partai Penegak Demokrasi Indonesia;
9.   Partai Karya Peduli Bangsa;
10. Partai Matahari Bangsa;
11. Partai Keadilan Sejahtera;
12. Partai Kedaulatan;
13. Partai Buruh;
14. Partai Persatuan Daerah;
15. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia;
16. Partai Kasih Demokrasi Indonesia;
17. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
18. Partai Indonesia Sejahtera;
19. Partai Demokrasi Kebangsaan;
20. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme;
21. Partai Demokrasi Pembaruan;
22. Partai Damai Sejahtera;
23. Partai Kebangkitan Bangsa;
24. Partai Patriot;
25. Partai Persatuan Pembangunan;
26. Partai Pemuda Indonesia;

Sepuluh kantor akuntan publik yang ditunjuk KPU adalah:
1. Weddie Andriyanto dan Rekan, yang mengaudit Hanura, PPRN dan PKPI dan Calon DPD DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
2. Imam Syafei dan Rekan untuk PAN, PPD dan PPI serta calon DPD Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
3. Ellya Noorlisyati dan Rekan untuk PKPB, PPPI, PKS, dan Kedaulatan serta DPD Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
4. Basri Hardjosumarto dan Rekan untuk PPDI, Barnas, PPIB, Partai Sarikat Indonesia dan DPD Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
5. Herman, Dody, Tanumiharja dan Rekan untuk PPDI, Republika Nusantara, PDIP, Buruh dan DPD Riau, Jambi, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung.
6. Chatim, Atjeng, Jusuf dan Rekan untuk PMB, PDK, Golkar, Merdeka dan DPD Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
7. Wisnu B Soewito dan Rekan untuk PNIM, PDP, Pakar Pangan, Demokrat dan DPD Bali, NTB dan NTT.
8. Usman dan Rekan untuk Pelopor, PPPP, PDS, PPNUI, serta DPD Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
9. Hertanto, Sidik dan Rekan untuk PNBK, PBR, PBB, PKNU, dan DPD Sulawesi Utara, Maluku Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
10. Jojo Sunarjo, Ruchiat dan Arifin untuk PKB, Patriot, PKDI, PIS dan DPD Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un
Struktur aneh muka Dajjal di Google Earth.

Deretan Fitnah Dajal di Akhir Zaman yang Harus Diwaspadai oleh Manusia

Pada akhir zaman, Dajal diprediksi akan muncul di dunia. Kehadirannya menjadi salah satu indikasi dari kedatangan hari kehancuran atau kiamat. Ini deretan fitnah Dajjal

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024