- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Bambang Susatyo, mengatakan tuduhan Slipi, Jakarta, hanya isapan jempol.
Isu itu, kata Bambang, hanya upaya membalikkan fakta dan menggalang simpati dari kubu Agung Laksono yang kalah di pengadilan.
"Tuduhan kepada Munas Bali melakukan penyerangan adalah isapan jempol. Ini biasa dilakukan preman kalau sudah terpojok," kata Bambang di gedung DPR, Jakarta, Selasa 9 Juli 2015.
Bambang menjelaskan apa yang dilakukan oleh kubu, Agung Laksono merupakan taktik lama. Untuk membangun opini publik, karena sudah terpojok, lantas kubu Munas Ancol membuat isu penyerangan dilakukan oleh kubu Aburizal Bakrie.
"Cukuplah pemalsuan itu terjadi saat mereka melakukan Munas Ancol. Jangan buat tipu-tipu baru lagi. Mereka parno sehingga ketakutan dan bikin isu penyerangan," katanya.
Bambang, menambahkan pihaknya sudah melakukan pengecekan informasi asal dari masa yang dikerahkan menyerang. "Dari DPD dan DPC daerah tidak tahu. Massa itu akal-akalan Munas Ancol. Mereka bayar buat nyerang mereka sendiri," kata Bambang.
Mengenai kantor DPP sesuai putusan pengadilan menjadi hak dari Munas Riau. Berdasarkan putusan itu pengurus Munas Riau akan mengambil alih kantor DPP.
"Tapi kami akan lakukan dengan cara formal. Kami lama ambil alih karena kami melalui prosedur hukum. Yang pasti kami akan ambil alih dengan cara yang beradab, bukan dengan cara preman yang mereka pakai. Ini ada pengalihan opini publik karena mereka sudah kalah berkali kali," tuturnya.