Tak Bisa Nyalon Pilkada, Kader PPP Frustrasi

sorot kampanye ppp 2014 - Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sumber :
  • VIVA/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
PPP: Risma Lawan Sebanding Ahok di Pilkada Jakarta
Politisi Partai Persatuan Pembangunan, Syaifullah Tamliha, mengatakan peseteruan Djan Faridz dan M. Romahurmuziy mulai membuat kader kesal. Kekesalan kader partai berlambang Ka'bah itu semakin menguat jelang pemilihan kepala daerah serentak Desember mendatang.

PPP Dukung Kenaikan Ambang Batas Parlemen

"Saya bicara apa adanya. Kader di bawah mulai frustrasi karena tidak bisa nyalon. Berdosa besar jika PPP tak bisa mencalonkan kepala daerah karena bertentangan dengan UU Parpol," kata Syaifullah di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 11 Juni 2015.
PPP: Menteri Baru Jokowi Pemain Veteran


Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, Djan Faridz dan Romahurmuziy saling mengklaim muktamar dan kepengurusannya yang sah. Dengan kondisi saat ini, ia tidak yakin konflik internal tersebut akan selesai. "Saya nggak yakin PPP bisa islah, ini seperti minyak dan air," katanya lagi.


Tamliha berharap demi kader dan pilkada serentak, kedua petinggi partai mau melakukan islah merujuk pada Peraturan KPU tentang pencalonan dalam pilkada. Dia berpendapat, harus segera dilakukan Muktamar luar biasa karena mekanisme itu sesuai dengan AD/ART partai.


"Saya tidak tahu pertimbangan mereka tidak mau Muktamar Luar Biasa," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya