Pilkada Denpasar Hanya Ada Satu Pasang Calon, Ini Alasannya

Calon dari KBM mundur dari pencalonan pilkada.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan

VIVA.co.id - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay menjelaskan terkait alasan mundurnya satu pasangan calon (paslon) kepala daerah di kota Denpasar untuk maju Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

Menurut Hadar, pasangan I Ketut Suwandhi-I Made Arjaya mundur dari pencalonan karena tidak mendapat dukungan dari keluarga dan syarat administrasi yang tidak lengkap.

"Yang jelas dia tidak mengembalikan dokumen. Denpasar cuma ada dua calon, nanti akan kami tetapkan pada tanggal 24 Agustus bahwa ini tidak memenuhi syarat," kata Hadar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Jumat 7 Agustus 2015.

Lebih jelas Hadar menerangkan alasan pasangan calon tersebut mundur.

"Kami masih memiliki kendala terkait dukungan keluarga besar untuk jadi pasangan calon yang maju dalam Pilkada. Bahkan masih ada beberapa persyaratan yang belum dilampirkan," papar Hadar, menuturkan alasan dari pasangan calon yang mundur.

Padahal sebelumnya, menurut Hadar, KPU telah memberikan kesempatan untuk masa perbaikan dokumen persyaratan mulai dari tanggal 4-7 Agustus hari ini. Namun demikian, paslon tersebut tetap mengambil langkah mundur sebagai paslon kepala daerah dengan alasan yang telah diutarakan.

"Intinya mereka beralasan bahwa keluarga tidak memberi dukungan, selain alasan yang lain," katanya.

Pasangan yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM) ini menyerah pada pasangan petahana, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan IGN Jaya Negara (Dharma-Negara).

I Ketut Suwandhi pesimis mampu meraup suara dalam Pilkada mendatang. Pihaknya menduga ada pelibatan seluruh jajaran pemerintahan Denpasar untuk memenangkan pasangan petahana. Suwandhi mengaku sulit bertarung dalam situasi yang sudah terkondisikan.

"Bagaimana mau berperang dengan kondisi seperti itu. Dari tingkat SKPD, lurah, camat kepala desa, bendesa, kepala lingkungan penuh dengan intrik politik. Betul-betul hajatan ini tidak fair, tidak rasional," ujar Suwandhi.

Dengan mundurnya paket yang diusung koalisi Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, PKS dan PKPI ini membuat Pilkada Kota Denpasar hanya menyisakan satu kandidat bakal calon yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Gusti Ngurah Jaya Negara. Pasangan ini diusung oleh PDIP, NasDem dan Hanura.

Mundurnya I Ketut Suwandhi-I Made Arjaya ini menambah daftar daerah yang hanya memiliki satu paslon dalam Pilkada serentak yang akan digelar tahun ini. (ase)

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

PDIP sampai saat ini belum memutuskan calon gubernur DKI.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016