Perpaduan Dua Sistem Bikin Partai Oportunis

VIVAnews - Semua partai politik yang ada di Indonesia dinilai memiliki perilaku oportunis. Hal itu disebabkan karena Indonesia menganut perpaduan antara sistem presidensial dan sistem multipartai.

"Sehingga tidak menyebabkan adanya loyalitas politik. Loyalitas politik sangat rendah," kata Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 19 Juni 2009.

Oleh karena itu, lanjut Bara, kubu tim sukses SBY-Boediono menginginkan agar pada periode selanjutnya dapat dibangun koalisi yang lebih kuat. Dengan demikian, semua partai yang berada dalam koalisi pemerintah bersikap konsisten hingga akhir masa periode.

"Dan benar-benar berperilaku sebagai bagian dari pemerintahan 2009-2014," ujar dia. Bara mengambil contoh dari Amerika Serikat. Partai Demokrat otomatis mendukung Obama bukan karena presiden atau ketua Partai Demokrat. Tetapi, karena Obama memiliki basis ideologi Partai Demokrat.

Hal seperti itulah yang menuru Bara tidak ada di dalam perpolitikan Indonesia. Oleh karena itu, dia melanjutkan, sistem presidensial di Indonesia harus diperkuat.

"Jadi, bila nantinya presiden sebagai kepala pemerintahan mengatakan atau mengklaim bahwa ia berhasil dalam kebijakan tertentu, maka itu tidak ada salahnya. Karena hal itu merupakan bagian dari praktek sistem presidensial," jelas dia.

Intip Prediksi Setlist Konser TVXQ di Indonesia pada 20 April 2024 di BSD Tangerang

ismoko.widjaya@vivanews.com

Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau arus mudik 2024

ASN Boleh WFH 16-17 April untuk Tunda Arus Balik, Menko PMK: Kamis-Jumat Jangan Bolos!

Menko PMK Muhadjir Effendy mengimbau agar ASN tidak menambah waktu WFH selain dua hari yang telah ditetapkan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024