- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id - Polemik yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja lembaga legislatif tersebut.
Adji Alfaraby, peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia kurang percaya terhadap kinerja anggota DPR saat ini.
"Mereka yang percaya bahwa DPR bekerja untuk rakyat hanya sebesar 40 persen. Sementara 51,8 persen tidak percaya, dan 8,2 persen tak menjawab," kata Adjie di Graha Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 17 Desember 2015
Adjie juga mengatakan saat ini kepercayaan masyarakat terhadap anggota DPR berada di titik terendah selama 10 tahun terakhir.
Pada tahun 2005, kepercayaan terhadap DPR sebesar 56,0 persen, April 2006 sebesar 52,80 persen. Pada September tahun 2007 sebesar 51,70 persen. Januari 2009 sebesar 60,00 persen, Januari 2010 sebesar 64,70 persen. Desember 2010 tingkat kepercayaan sebesar 62,30 persen, kemudian Oktober 2012 sebesar 57,40 persen
"Rendahnya kepercayaan terhadap DPR ini merupakan sebuah ironi dari perjalanan demokrasi Indonesia," ujar Adjie.
Menurut Adjie, ketidakpercayaan publik terhadap kinerja Anggota DPR terjadi secara merata. Baik laki-laki maupun perempuan, kalangan menengah atas maupun menengah bawah, pendidikan tinggi maupun rendah, masyarakat kota maupun desa.
"Bahkan kepercayaan terhadap DPR saat ini lebih rendah dibandingkan dengan kepercayaan publik terhadap lembaga negara lainnya seperti KPK, MK, DPD dan Presiden," kata Adjie. (ase)