Bambang Soesatyo: ARB Berjiwa Besar dan Negarawan

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA.co.id - Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengajak kubu Agung Laksono untuk ikut bertarung secara fair dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang rencananya akan digelar sebelum bulan Ramadhan.

Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah

Langkah Munaslub ditawarkan sebagai alternatif rekonsiliasi dua kubu Golkar yang terpecah.

"Mari kita bentuk kepanitiaan bersama dengan supervisi Pak Habibie, JK dan Akbar Tanjung," ujar Bambang di sela-sela Rapimnas Partai Golkar, JCC Jakarta, Minggu, 24 Januari 2016.

Golkar Milenial Dukung Aziz Syamsudin Jadi Ketua MPR

Bambang menuturkan, baik Agung maupun ARB bisa mengirim nama untuk duduk di Streering Committee (SC) dan Organization Committee (OC). Mereka juga bisa mendorong atau mendukung calon ketua umum masing-masing.

"Gadang-gadanglah siapa calon ketua umum dari pihak AL dan siapa saja caketum dari pihak ARB. Kita buka kesempatan juga bagi siapa saja di luar kelompok/kubu tadi untuk ikut juga masuk dalam permainan. Simple," ujar Bambang.

Golkar Minta Masyarakat Tenang Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019

Menurut Bambang, ARB sebenarnya tidak harus mengalah dengan menawarkan langkah Munaslub. Namun, rekonsiliasi harus dilakukan demi kepentingan Pilkada 2017.

"Karena sesungguhnya kita sangat meyakini bahwa kita adalah pihak yang benar dan menang secara hukum. Tapi, ya apa boleh buat. Pahit memang," kata Bambang.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar itu tak memungkiri partainya memendam luka yang sangat dalam. Meski demikian, mereka menyadari bahwa itulah realitas politik.

Bambang mencatat, baru kali ini dalam sejarah, Golkar harus tunduk dan bertekut lutut pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki ARB sebagai Ketua Umum dengan memakai senjata SK pengesahan yang terus digantung.

"Untunglah ARB berjiwa besar dan negarawan," ujar Bambang.

Bambang mengemukakan, ARB tidak menyalahkan gelapnya malam. Sebaliknya, ia memilih menyalakan lilin agar menerangi malam dengan menyetujui pelaksanaan Munas sebelum Ramadan atau sebelum memasuki tahapan pendaftaran Pilkada serentak putaran ke-2 tahun 2017 yang jatuh pada Juli 2016.

"Agar Golkar bisa menyiapkan diri dengan baik dalam derap langkah yang satu tanpa dualisme kepengurusan seperti Pilkada serentak sebelumnya," tuturnya.

Dengan pemilihan yang fair pada Munaslub, Bambang berharap semua pihak bisa menerima apapun keputusan yang dihasilkan.

"Jika nanti ketua umum Golkar yang terpilih ternyata bukanlah figur yang diharapkan, jangan lagi mencari-cari alasan tidak mengesahkan dan menciptakan Munas abal-abal untuk memecah belah kembali Partai Golkar," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya