VIVAnews - Hasil survei yang dilakukan Institute for National Strategic Interest and Development (Inside) menunjukkan sulit bagi ketiga pasangan capres untuk terpilih sebagai pemenang dalam satu putaran. "Dalam survei ini menunjukkan tidak ada calon yang bisa memenangkan pilpres dalam satu putaran," kata Muhammad Danial Nafis, Direktur Inside.
Dalam presentasi hasil survei di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Senin 6 Juli 2009, Nafis membuka hasil survei yang menemukan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden pilihan responden untuk pasangan B yakni SBY-Boediono adalah 34 persen. Sedangkan untuk gabungan hasil pilihan reponden terhadap pasangan A dan C (Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto) hanya 29,4 persen. Sementara masih ada responden yang merahasiakan pilihannya (tidak jawab) sebedar 36,6 persen.
Potensi elektabilitas capres-cawapres pilihan responden di pulau Jawa juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Pasangan B mendapat 31,3 persen, pasangan A+C raup 29,3 persen, dan yang merahasiakan (tidak jawab) 39,4 persen. "Dengan hasil ini maka kami berkeyakinan bahwa Pilpres dua putaran," kata Nafis.
Pemilihan satu putaran sulit terjadi karena terlihat tidak ada yang salah satu pasangan yang mendominasi diantara dua lainnya. "Apalagi masih ada yang merahasiakan jawaban, 30 persen yang rahasia itu bisa ke B atau ke A atau ke C," kata Nafis.
Chairman Inside, Yudi Latif, memberi catatan untuk survei ini agar tidak menjadi bias pemahaman. Catatan itu, Yudi mengungkapkan, survei ini hanya dibatasi di 12 kota sementara para capres dan cawapres itu banyak memiliki basis massa pendukungnya di pedesaan.
Namun meski hanya dilakukan di 12 kotamadya, sebarannya sudah proporsional dan mewakili untuk mengeneralisir keinginan masyarakat. Di luar Jawa, survei hanya dilakukan di Kota Medan, Kota Padang, Kota Bandar Lampung, Kota Kupang, Kota Pontianak, Kota Manado, dan Kota Makassar. "Di Jawa, hanya Banten yang tidak terwakili," kata Yudi.
Keterbatasan dana yang menyebabkan survei ini hanya mampu menyentuh 12 kotamadya. Yudi mengatakan survei ini tidak dibiayai oleh siapapun. Namun karena memiliki jaringan yang cukup baik di 12 kotamadya itu, kata Yudi, survei ini bisa dilakukan dan diselesaikan dengan cepat.
Waktu pelaksanaan penelitian survei ini adalah 29 Juni-5 Juli 2009, menggunakan metode kuantitatif kuisioner. Jumlah responden 1.200 dengan mempertimbangkan proporsi jumlah penduduk. Margin of error sebesar +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penentuan provinsi dan kabupaten/kota terpilih yang menjadi lokasi penelitian dilakukan secara blocking dengan pertimbangan geografis dan keterjangkauan.
arfi.bambani@vivanews.com
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Harvey Moeis Tersangka Korupsi, Segini Jumlah Kekayaannya
IntipSeleb
sekitar 1 jam lalu
Artikel populer yang banyak dibaca di IntipSeleb mulai dari Suami dari Sandra Dewi, Harvey Moeis, atas kasus korupsi timah hingga kabar duka Sopyan Dado meninggal dunia.
Happy Asmara hingga Sabyan Gambus Tampil di Festival ANTV Ramadan Sukabumi
JagoDangdut
11 menit lalu
Selain itu Festival ANTV Ramadan juga akan dimeriahkan oleh musisi hingga artis ternama Tanah Air. Sebut saja Opick, Sabyan Gambus, Happy Asmara & Royal Band.
Selengkapnya
Isu Terkini